Tautan-tautan Akses

Assange Ditawari Pengampunan Asal Bilang Rusia Tak Intervensi Pilpres AS 2016 


Seorang demonstran pendukung Julian Assange di London, 13 Januari 2020. (Foto: AP)
Seorang demonstran pendukung Julian Assange di London, 13 Januari 2020. (Foto: AP)

Pendiri Wikileaks, Julian Assange, mengatakan pemerintahan Trump telah menawarkan akan memberikan pengampunan kepadanya, jika ia mau mengatakan bahwa Rusia tidak terlibat dalam pembocoran email-email milik partai Demokrat dalam kampanye pilpres pada 2016.

Kantor berita Associated Press melaporkan pengakuan itu disampaikan oleh pengacara Assange pada Rabu (19/2). Katanya, Assange akan menyampaikan hal ini dalam sidang ekstradisi yang diadakan atas permintaan Amerika.

Julian Assange sendiri sedang ditahan di penjara Inggris sementara ia berusaha melawan usaha ekstradisi ke Amerika Serikat. Di AS, Assange akan menghadapi tuduhan melakukan kegiatan mata-mata. Sidang pengadilan tentang ekstradisi itu akan diadakan minggu depan.

Dalam sidang pendahuluan pada Rabu (19/2) di pengadilan London, pengacara Edward Fitzgerald mengatakan, anggota Kongres partai Republik Dana Rohrabacher mengunjungi Assange di Kedutaan Besar Ekuador di London pada 2017.

Kata Fitzgerald, pengacara Assange lainnya, Jennifer Robinson melaporkan bahwa “Rohrabacher mengatakan kepada Asssange bahwa “atas instruksi presiden Trump, ia menawarkan pemberian pengampunan atau jalan keluar lainnya, kalau Assange mau mengatakan bahwa Rusia tidak terlibat sama sekali dalam pembocoran dokumen partai Demokrat itu.”

Juru bicara Gedung putih Stephanie Grisham mengatakan: “kabar ini sama sekali palsu.” [ii/pp]

XS
SM
MD
LG