Tautan-tautan Akses

AS Tuduh Rusia Langgar Perjanjian Senjata Era Perang Dingin


Menteri Pertahanan Amerika Jim Mattis berbicara kepada media di markas NATO di Brussels, Belgia, Kamis (9/11).
Menteri Pertahanan Amerika Jim Mattis berbicara kepada media di markas NATO di Brussels, Belgia, Kamis (9/11).

Menteri Pertahanan Amerika Jim Mattis mengatakan pada hari Kamis (9/11) bahwa para menteri pertahanan NATO sedang mempertimbangkan cara untuk membuat Rusia mematuhi sebuah perjanjian penting mengenai pengawasan senjata.

Amerika menyatakan bahwa Rusia telah menggelar rudal-rudal jelajah yang melanggar Perjanjian Senjata Nuklir Jarak Sedang, yang melarang pemasangan rudal nuklir berbasis darat jarak dekat dan sedang oleh Amerika dan Rusia.

"Kami telah memiliki keyakinan kuat selama selama beberapa tahun bahwa Rusia telah melanggar perjanjian Senjata Nuklir Jarak Sedang dan kami berusaha membuat Rusia kembali mematuhinya," kata Mattis kepada wartawan saat ia menemui wartawan Kamis di Belgia bersama rekan-rekannya dari NATO.

Mattis mengatakan bahwa diskusi NATO tentang Rusia diadakan juga dengan tujuan untuk mempertahankan perjanjian-perjanjian pengawasan senjata yang lain.

"Ini mutlak diperlukan untuk mempertahankan kesepakatan pengawasan senjata yang meyakinkan dan kami melakukannya dengan cara yang substansial, transparan dan dapat diverifikasi," tegasnya.

Rusia telah berulang kali membantah pernyataan itu dan menuduh Amerika melanggar perjanjian tersebut. Moskow menyatakan bahwa sistem rudal Patriot Amerika di Polandia dan Romania dapat diubah untuk meluncurkan rudal ke Rusia.

Mattis, yang menambahkan bahwa beberapa negara anggota NATO lain juga memiliki bukti bahwa Rusia tidak mematuhi perjanjian, mengatakan bahwa dia dan menteri pertahanan NATO lain akan berdiskusi dengan Rusia untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Perjanjian tersebut ditandatangani pada tahun 1987 oleh Presiden Amerika Ronald Reagan dan Mikhail Gorbachev, pemimpin Uni Soviet. [sp]

XS
SM
MD
LG