Tautan-tautan Akses

AS: Tersangka Dalang Benghazi Rencanakan Lebih Banyak Serangan


Tersangka Ahmed Abu Khatallah diduga merencanakan serangan untuk menarget lebih banyak warga AS (foto: dok).
Tersangka Ahmed Abu Khatallah diduga merencanakan serangan untuk menarget lebih banyak warga AS (foto: dok).

Pejabat AS mengatakan tersangka pemimpin serangan di Benghazi, Libya tahun 2012, berencana untuk menarget lebih banyak warga AS.

AS telah mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa tersangka pemimpin serangan maut terhadap konsulat Amerika di Benghazi, Libya pada 2012 berencana untuk menarget lebih banyak warga Amerika.

Dubes Amerika untuk PBB, Samantha Power, mengatakan, dalam sebuah surat bahwa penangkapan Ahmed Abu Khatallah dekat Benghazi, hari Minggu, dibenarkan untuk mencegah lebih banyak serangan dan konsisten dengan hak Amerika untuk membela diri. Khatallah dituduh melakukan serangan yang menewaskan empat warga Amerika, termasuk Dubes Christopher Stevens.

Abu Khatallah, yang berusia awal 40-an, diinterogasi pihak berwenang Amerika di atas USS New York, sebuah kapal transportasi amfibi di Laut Tengah. Departemen Kehakiman Amerika, mengatakan, Rabu, ia akan dibawa ke Washington untuk menghadapi tiga tuduhan terkait terorisme, termasuk satu di antaranya yang menjatuhkan hukuman mati jika terbukti bersalah. Para pejabat Amerika mengatakan, ia akan diadili di sebuah pengadilan sipil, bukan mahkamah militer, dan akan disediakan pengacara pembela untuk menghadapi tuduhan itu. Para pejabat belum mengumumkan jadwal kedatangannya di Amerika.

Pasukan operasi khusus PBB melangsungkan penangkapan itu tanpa menjatuhkan korban dan berhasil membawanya secara diam-diam ke luar dari negara itu. Namun Amerika tidak menginformasikan Libya mengenai operasi itu sebelumnya, seperti yang dilakukannya di Pakistan sewaktu melangsungkan operasi terhadap Osama bin Laden pada 2011. Bin Laden -- dalang serangan teroris 2001 di Amerika yang menewaskan hampir 3000 orang – terbunuh dalam operasi itu.

Operasi di Libya itu mendapat kecaman dari Tripoli. Kementerian Luar Negeri Libya mengatakan negara itu mengutuk pelanggaran terhadap kedaulatannya. Libya menuntut ekstradisi Abu Khatallah untuk menghadapi pengadilan di sana, namun Amerika kemungkinan tidak akan setuju.

Recommended

XS
SM
MD
LG