Tautan-tautan Akses

AS Syaratkan Uji Medis Covid-19 Negatif bagi Pelancong Inggris


Direktor CDC, Robert Redfield (foto: dok).
Direktor CDC, Robert Redfield (foto: dok).

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) Kamis malam (24/12) mengatakan Amerika akan mewajibkan para penumpang pesawat terbang dari Inggris untuk memiliki hasil uji medis Covid-19 negatif sebelum terbang.

Amerika adalah negara terbaru yang mengumumkan pembatasan perjalanan baru itu karena varian baru virus corona yang kini merebak di Inggris dan negara-negara lain.

Penumpang pesawat terbang dari Inggris harus memiliki hasil uji medis Covid-19 yang negatif dalam waktu tiga hari menjelang keberangkatan mereka dan memberikan hasil uji medis itu kepada maskapai penerbangan, tambah CDC.

Badan itu mengatakan perintah itu akan ditandatangani hari Jumat (25/12) dan mulai diberlakukan hari Senin (28/12).

“Jika calon penumpang memilih untuk tidak melakukan uji medis maka maskapai penerbangan yang bersangkutan harus menolak mereka naik ke pesawat,” tegas CDC.

Badan itu mengatakan penerbangan udara dari Inggris ke Amerika turun hingga 90% sejak pemberlakuan pembatasan perjalananan Maret lalu.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson akhir pekan lalu mengatakan varian baru virus corona tampaknya lebih menular dibanding yang sebelumnya, dan dengan cepat merebak ke seluruh Inggris. Tetapi Johnson menegaskan bahwa “tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa varian baru ini lebih mematikan atau menimbulkan penyakit yang lebih parah,” atau bahwa “vaksin yang ada kurang efektif mengatasinya.”

Gubernur New York Andrew Cuomo pekan lalu mengatakan tiga maskapai penerbangan dari London ke New York – yaitu British Airways, Delta dan Virgin Atlantic – sepakat untuk mewajibkan para calon penumpang mengikuti uji medis Covid-19 sebelum naik ke pesawat.

Inggris menghadapi tekanan besar setelah munculnya varian baru virus corona diketahui publik. Sekitar 40 negara telah memberlakukan larangan perjalanan ke Inggris, membuat negara pulau itu menjadi terisolasi.

Perancis hari Selasa (22/12) melonggarkan larangan kedatangan truk dari Inggris terkait pandemi itu setelah kebuntuan selama dua hari membuat ribuan supir truk terperangkap di jalan-jalan dan meningkatkan kekhawatiran terjadinya kelangkaan pangan saat Natal di Inggris.

Otoritas berwenang di Perancis mengatakan para sopir truk yang membawa kiriman barang dapat masuk dengan menggunakan kapal feri atau terowongan setelah menunjukkan bahwa uji medis Covid-19 mereka negatif.

Tetapi pembatasan oleh Perancis itu memunculkan kekhawatiran karena Inggris sangat tergantung pada jalur penyeberangan komersil melalui Selat Inggris untuk pasokan makanan akhir tahun ini. [em/pp]

XS
SM
MD
LG