Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton mengatakan Amerika mendukung komisi rekonsiliasi Sri Lanka untuk mengurangi ketegangan setelah perang dengan pemberontak Macan Tamil.
Clinton mengatakan komisi itu harus menyelidiki tuduhan kejahatan perang, mengumumkan hasilnya secara terbuka dan melindungi para saksi. Clinton menambahkan komisi itu harus punya cukup sumber daya, mandiri, kompeten dan tidak berpihak kala menyelidiki tuduhan kejahatan perang.
Komentar itu disampaikan setelah bertemu Menteri Luar Negeri Sri Lanka GL Peiris di Washington hari Jumat. Peiris mendesak komunitas internasional agar memberi kesempatan bagi proses rekonsiliasi. Ia mengatakan Sri Lanka akan berkonsultasi dengan PBB jika dirasakan perlu dukungan.
Presiden Sri Lanka Mahinda Rajapaksa menolak seruan kelompok HAM agar PBB menyelidiki dugaan pelanggaran HAM dalam saat-saat terakhir perang saudara yang berlangsung selama 25 tahun itu. Konflik tersebut berakhir bulan Mei 2009 dengan kekalahan pemberontak Macan Tamil.
Sri Lanka mengatakan komisi rekonsiliasi itu diharapkan akan mendorong persatuan dengan etnis minoritas Tamil.
