Tautan-tautan Akses

AS Keluarkan Laporan Soal Warga Sipil Korban Pesawat Nirawak


Tentara AS memandu pesawat tak berawak MQ-9 Reaper milik Angkatan Udara Amerika di lapangan udara Kandahar, Afghanistan. (Foto: Dok)
Tentara AS memandu pesawat tak berawak MQ-9 Reaper milik Angkatan Udara Amerika di lapangan udara Kandahar, Afghanistan. (Foto: Dok)

Laporan Gedung Putih itu mencatat kematian warga sipil karena serangan drone di kawasan-kawasan yang disebut pemerintah Amerika sebagai “kawasan pertempuran.”

Gedung Putih telah merilis laporan yang telah lama ditunggu-tunggu tentang warga sipil yang tewas karena serangan pesawat tanpa awak atau drone, selain dalam kawasan konflik.

Menurut laporan itu antara tahun 2009 sampai 2015, 64 sampai 116 orang warga sipil diketahui tewas dalam serangan-serangan drone.

Juru bicara Gedung Putih Josh Earnest mengatakan strategi kontra-teroris pemerintah akan lebih dipercaya apabila dilakukan secara transparan, dan Presiden Barack Obama akan mengumumkan sebuah keputusan atau kepres baru untuk memberikan keterangan tambahan tentang usaha-usaha menghindari jatuhnya korban warga sipil dan mencatat serta mengumumkannya apabila hal-hal itu terjadi.

“Kami kini bisa menjelaskan proses pengambilan keputusan dalam operasi-operasi seperti ini dan menjelaskannya bukan hanya kepada rakyat Amerika tapi juga kepada dunia tentang hasil-hasilnya, walaupun hasil itu tidak sepenuhnya konsisten dengan tujuan kami,” katanya.

Laporan Gedung Putih itu mencatat kematian warga sipil karena serangan drone di kawasan-kawasan yang disebut pemerintah Amerika sebagai “kawasan pertempuran.” Korban-korban itu termasuk warga sipil yang tewas di Pakistan, Yaman, Libya dan Somalia, tapi tidak termasuk yang tewas di Afghanistan, Irak dan Syria.

Angka korban resmi itu lebih rendah dari perkiraan kelompok-kelompok diluar pemerintah, yang mengatakan jumlah korban berkisar antara 200 sampai lebih dari 1.000 orang.

Laporan itu mengatakan, angka pemerintah itu lebih rendah karena menggunakan data intelijen yang peka dan metodologi yang tidak dimiliki pihak luar, yang biasanya merupakan campuran laporan media dan riset di lapangan. Itu berarti bahwa kematian yang dianggap oleh pihak luar sebagai warga sipil, dianggap oleh pemerintah sebagai kombatan.

Juga dikatakan bahwa laporan pihak luar itu mungkin diwarnai oleh laporan-laporan palsu yang disebarkan oleh orang-orang tertentu, yang mungkin dimuat oleh media lokal.

Kelompok hak asasi manusia internasional, Human Rights Watch mengecam laporan Gedung Putih itu, dan mengatakan Amerika tidak menjelaskan siapa yang disasarnya dalam serangan drone itu dan mengapa, sehingga sulit untuk menghitung jumlah korban. [ii/ps]

XS
SM
MD
LG