Tautan-tautan Akses

AS Perpanjang Status Perlindungan Sementara untuk 6 Negara yang Terkena Bencana 


Seorang petugas Dinas Kepabeanan dan Perlindungan Perbatasan memeriksa dokumen migran dari Meksiko yang mengajukan permohonan suaka di AS, di Jembatan Internasional 1 di Nuevo Laredo, Meksiko, 1 November 2019.
Seorang petugas Dinas Kepabeanan dan Perlindungan Perbatasan memeriksa dokumen migran dari Meksiko yang mengajukan permohonan suaka di AS, di Jembatan Internasional 1 di Nuevo Laredo, Meksiko, 1 November 2019.

Sejumlah pejabat mengatakan, Senin (7/12), Amerika Serikat (AS) setuju untuk memperpanjang serangkaian perlindungan migrasi sementara yang memungkinkan imigran dari enam negara tinggal di Amerika.

Departemen Keamanan Dalam Negeri (Department of Homeland Security/DHS) ​memperpanjang Status Perlindungan Sementara (Temporary Protected Status/TPS) untuk sebagian warga El Salvador, Haiti, Nikaragua, Sudan, Honduras, dan Nepal dhingga setidaknya Oktober 2021.

TPS memungkinkan sebagian warga asing yang negara asalnya mengalami bencana alam, konflik bersenjata, atau kejadian luar biasa lainnya tetap tinggal di AS dan mengajukan izin kerja. Status tersebut harus diperbarui secara berkala dalam jangka waktu enam hingga 18 bulan oleh Menteri Keamanan Dalam Negeri.

TPS dalam beberapa bulan terakhir menjadi sasaran pemerintahan Presiden dari Partai Republik, Donald Trump. Trump berusaha mengurangi perlindungan kemanusiaan bagi ratusan ribu imigran yang dijadwalkan akan diusir dari Amerika pada awal Maret setelah periode yang lebih tenang.

Perpanjangan tersebut adalah bagian dari perjanjian antara pemerintah dan penggugat dalam gugatan hukum untuk tidak menghentikan perlindungan ketika gugatan itu dikaji oleh sistem pengadilan AS.

Presiden terpilih dari Partai Demokrat Joe Biden telah berjanji untuk melindungi para pemohon agar tidak dipulangkan ke negara-negara yang tidak aman.

Departemen Keamanan Dalam Negeri belum menanggapi permintaan berkomentar.

Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez mengatakan perpanjangan itu akan berdampak pada sekitar 44.000 warga negara Amerika Tengah yang dilanda badai dan tinggal di Amerika. Ia mengatakan membahas perpanjangan waktu itu ketika berkunjung ke Washington minggu lalu.

"Di Amerika, dalam pertemuan dengan pejabat menteri Departemen Keamanan Dalam Negeri (Chad Wolf), mereka memberi tahu TPS yang akan berakhir Januari akan diperpanjang," kata Hernandez dalam siaran televisi nasional.

Warga Honduras yang tinggal di Amerika mendapat akses TPS sejak mencapai perjanjian pasca badai Mitch yang menyebabkan malapetaka di negara miskin Amerika Tengah itu pada 1998.

Guatemala juga telah meminta perpanjangan perlindungan TPS bagi warganya. [my/pp]

XS
SM
MD
LG