Tautan-tautan Akses

AS Mulai Lakukan Pembebasan Narapidana Terbesar dalam Sejarah


Greg Nelson (58 tahun), salah satu dari ribuan narapidana AS yang akan mendapat pembebasan lebih awal, di dekat rumah tahanan sementaranya di kota Baltimore, Maryland (C. Presutti/VOA).
Greg Nelson (58 tahun), salah satu dari ribuan narapidana AS yang akan mendapat pembebasan lebih awal, di dekat rumah tahanan sementaranya di kota Baltimore, Maryland (C. Presutti/VOA).

Amerika mulai melakukan pembebasan narapidana terbesar dalam sejarah, setelah pemberlakuan pedoman baru pemerintah federal tentang pengurangan hukum bagi penyalahguna narkoba tertentu.

Ribuan narapidana di Amerika akan dibebaskan tanggal 2 November dengan rata-rata pengurangan masa hukuman hingga dua tahun.

Wartawan VOA Carolyn Presutti berbicara dengan seorang narapidana yang sedang menghitung hari menuju pembebasannya dan orang yang tidak ingin ia dibebaskan lebih awal. ​

Ini semacam pembebasan singkat bagi Greg Nelson (58 tahun) dalam tiga tahun. Ia naik bis menuju apotik dari rumah tahanan sementaranya.

“Saya bersyukur bisa keluar rumah,” kata Nelson.

Tahun 2012 polisi menangkap Nelson ketika sedang mengirim heroin bernilai enam ribu dolar kepada seorang pelanggan. Ia adalah seorang penyalur narkoba dan...

“Saya juga seorang pencandu,” ujarnya.

Kini Greg Nelson adalah satu dari enam ribu penyalahguna obat yang akan dibebaskan lebih dini berdasarkan pedoman baru pemerintah federal tentang pelaksanaan hukuman. Ini merupakan langkah untuk meringankan hukuman bagi kejahatan yang tidak disertai kekerasan dan mengurangi kepadatan penjara.

Julie Stewart yang mengelola “Families against Mandatory Minimums” mengatakan, “Pemerintah hanya menahan orang karena itu yang mudah dilakukan, dan membuat orang lain merasa nyaman. Tetapi penahanan tidak membuat kita lebih aman dan hal proses itu sangat mahal”.

Tingkat kejahatan di Amerika turun 12% dalam lima tahun terakhir. Mereka yang menentang pedoman baru tentang pengurangan masa tahanan dan pembebasan lebih awal ini mencakup jaksa-jaksa, yang memperkirakan tingkat kejahatan akan kembali meningkat dengan dikuranginya vonis hukuman.

“Bahkan pada kasus-kasus dimana penyalur narkoba mungkin tidak menodongkan senjata kepada kita atau menembak penyalur narkoba saingannya, sikap kita adalah perdagangan narkoba bukannya tidak mengandung unsur kekerasan,” papar Steve Wasserman.

Rumah tahanan sementara seperti yang ditinggali Nelson tidak akan cukup untuk menampung pembebasan lebih awal ini.

Di Pusat konseling narapidana, Jennifer Masslieno memberi nasihat tentang pekerjaan dan perumahan. Para narapidana yang akan dibebaskan tinggal disini hingga mereka benar-benar dibebaskan. Beberapa penelitian menunjukkan 3 dari 4 narapidana ditangkap kembali setelah dibebaskan. Masslieno mengatakan program asimilasi bisa mengubah hal itu.

“Mereka perlu memiliki sejumlah perangkat supaya berhasil kembali ke masyarakat dan tidak kembali ke gaya hidup yang mereka jalani sebelum ditangkap,” tutur Masslieno.

“Mereka membawa kita kembali ke masyarakat, secara perlahan-lahan,” tambah Nelson.

Pembebasan enam ribu narapidana lebih awal ini hanya langkah permulaan. Dalam empat tahun ke depan lebih dari 40 ribu narapidana akan dibebaskan. Ini adalah separuh dari jumlah terdakwa pelanggar kejahatan narkoba yang telah dikenai hukuman. [em/ii]

XS
SM
MD
LG