Tautan-tautan Akses

AS Menarget Pejabat dan Perusahaan Iran dalam Pemberlakuan Sanksi Baru


Sejumlah demonstran membawa poster yang bertuliskan "Perempuan, Kehidupan, Kebebasan" dalam aksi menentang persekusi terhadap para perempuan di Iran. Aksi digelar di London, pada 8 Maret 2023. (Foto: AFP/Daniel Leal)
Sejumlah demonstran membawa poster yang bertuliskan "Perempuan, Kehidupan, Kebebasan" dalam aksi menentang persekusi terhadap para perempuan di Iran. Aksi digelar di London, pada 8 Maret 2023. (Foto: AFP/Daniel Leal)

Amerika Serikat, pada Rabu (8/3), memberlakukan sanksi terhadap pejabat dan perusahaan Iran atas tuduhan pelanggaran hak asasi manusia yang serius, meningkatkan tekanan pada Teheran terkait tindakan kerasnya terhadap rangkaian aksi protes ketika Washington memperingati Hari Perempuan Internasional.

Departemen Keuangan AS dalam sebuah pernyataan mengatakan pihaknya menjatuhkan sanksi pada dua pejabat senior penjara Iran yang dituduh bertanggung jawab atas pelanggaran hak asasi manusia yang serius terhadap perempuan dan anak perempuan.

Washington juga menjatuhkan sanksi pada komandan militer Iran, seorang pejabat senior di Korps Garda Revolusi Islam dan seorang pejabat yang terkait upaya pemerintah Iran untuk memblokir akses ke internet. Menurut pernyataan tersebut, tiga perusahaan Iran dan pemimpinnya yang memungkinkan represi penegakan hukum Iran juga dikenai sanksi.

Langkah tersebut menandai putaran ke-10 sanksi AS terhadap Iran sejak tindakan keras yang diambil Teheran terhadap gelombang aksi protes yang dimulai setelah Mahsa Amini, seorang perempuan dari wilayah Kurdistan Iran, meninggal dalam tahanan polisi moral yang memberlakukan aturan berpakaian yang ketat pada bulan September tahun lalu.

Protes yang dilakukan oleh warga Iran dari semua lapisan masyarakat menandai salah satu tantangan paling berani terhadap pemerintah teokrasi yang berkuasa sejak Revolusi Islam 1979. Iran menuduh kekuatan Barat mengobarkan kerusuhan, yang ditanggapi pasukan keamanan dengan kekerasan yang menimbulkan banyak korban jiwa.

"Amerika Serikat, bersama dengan mitra dan sekutu kami, berdiri bersama perempuan Iran yang mendorong kebebasan fundamental di hadapan rezim brutal yang memperlakukan perempuan sebagai warga negara kedua dan (menentang) sejumlah upaya untuk meredam suara perempuan dengan cara apapun," ujar Wakil Menteri Bendahara untuk Bidang Terorisme dan Intelijen Keuangan AS Brian Nelson dalam pernyataan. ​[my/lt]

Forum

XS
SM
MD
LG