Tautan-tautan Akses

AS Didesak Upayakan Pembebasan Aktivis Emirat


FILE - Aktivis hak asasi manusia Ahmed Mansoor berbicara kepada jurnalis Associated Press di Ajman, Uni Emirat Arab, 25 Agustus 2016.
FILE - Aktivis hak asasi manusia Ahmed Mansoor berbicara kepada jurnalis Associated Press di Ajman, Uni Emirat Arab, 25 Agustus 2016.

Amerika Serikat harus mendorong pembebasan seorang aktivis Uni Emirat Arab (UEA) yang ditahan secara “sewenang-wenang” di UEA sejak 2017 menjelang perundingan iklim PBB tahun ini di Dubai, kata sejumlah kelompok HAM.

Ahmed Mansoor dijatuhi hukuman 10 tahun penjara pada tahun 2018 karena dituduh menyebarkan informasi palsu di media sosial dan merusak reputasi negara.

Dalam surat bersama yang dikirim ke Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada hari Rabu (30/8), 19 kelompok HAM termasuk Human Rights Watch (HRW) dan Amnesty International, menyerukan agar AS memberikan tekanan diplomatik terhadap Uni Emirat Arab untuk membebaskan Mansoor.

“Kami mendesak Anda untuk meminta pemerintah UEA segera dan tanpa syarat membebaskan Ahmed Mansoor,” bunyi surat itu.

Mereka meminta diplomat tertinggi AS itu "menyampaikan seruan ini secara terbuka dan menyampaikannya dalam dialog Anda dengan para pejabat UEA di tingkat tertinggi."

Kelompok-kelompok HAM telah meningkatkan lobi mereka untuk pembebasannya menjelang konferensi iklim COP28 yang akan diadakan di pusat bisnis UEA di Dubai dari bulan November hingga Desember.

“Washington harus menggunakan kesempatan ini untuk menekan otoritas UEA secara publik dan pribadi, ketika UEA berusaha meningkatkan citranya secara internasional sebelum konferensi iklim,” Joey Shea, peneliti UEA di HRW, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Mansoor, salah satu aktivis HAM paling terkemuka di UEA, menerima Penghargaan Martin Ennals yang bergengsi untuk Pembela HAM pada tahun 2015.

Penangkapannya pada bulan Maret 2017, berdasarkan undang-undang kejahatan dunia maya di negara Teluk tersebut, memicu kemarahan internasional dan dikritik habis-habisan oleh HRW dan Amnesty.

Pada awal Agustus, UEA mengatakan akan mengizinkan para aktivis lingkungan untuk “berkumpul secara damai” di COP28, meskipun ada larangan protes tidak sah di negara Teluk tersebut.

UEA yang kaya minyak mensyaratkan izin resmi untuk melakukan protes, namun secara efektif melarang demonstrasi yang dianggap mengganggu. [ab/uh]

Forum

XS
SM
MD
LG