Tautan-tautan Akses

AS Desak Korea Utara Ampuni Warga AS yang Dihukum Kerja Paksa


Mahasiswa AS Otto Warmbier (tengah) dikawal di Mahkamah Agung di Pyongyang, Korea Utara (16/3). (AP/Jon Choi Jin)
Mahasiswa AS Otto Warmbier (tengah) dikawal di Mahkamah Agung di Pyongyang, Korea Utara (16/3). (AP/Jon Choi Jin)

Gedung Putih mengatakan "semakin jelas" Korea Utara menggunakan warga Amerika sebagai "pion untuk mewujudkan agenda politik.”

Pemerintahan Barack Obama memohon Korea Utara agar mengampuni mahasiswa AS yang dihukum 15 tahun kerja paksa karena melakukan kejahatan terhadap negara.

"Tidak ada prioritas yang lebih besar dari pemerintah ini daripada kesejahteraan warganya di luar negeri," ujar jurub icara Gedung Putih Josh Earnest, hari Rabu (16/3).

Earnest mengatakan, "semakin jelas" Korea Utara menggunakan warga Amerika sebagai "pion untuk mewujudkan agenda politik.”

Polisi Korea Utara menangkap Otto Warmbier, 21, ketika hendak keluar negara itu setelah berkunjung bersama kelompok tur Januari lalu.

Warmbier, mahasiswa University of Virginia, muncul dalam jumpa pers di Pyongyang dan mengaku mencuri spanduk berslogan politik dari kawasan hotel yang terlarang untuk tamu.

Warmbier mengatakan ibu temannya menawarinya mobil bekas senilai US$10 ribu sebagai ganti atas spanduk itu. Ia mengatakan, ibu itu ingin menggantung spanduk itu di gereja sebagai trofi. Ibu itu diduga menawari ibu Warmbier uang $200 ribu jika Warmbier tertangkap.

Seperti dalam semua kasus yang melibatkan orang Barat yang dipenjara di Korea Utara, pengakuan Warmbier mungkin dipaksa dan kejahatan yang diduga dilakukan telah dibesar-besarkan.

Hanya beberapa jam sebelum Warmbier dijatuhi hukuman, mantan duta besar Amerika Bill Richardson mengatakan ia bertemu dua diplomat Korea Utara untuk PBB di New York dan memohon pembebasan siswa itu.

Richardson beberapa kali pergi ke Korea Utara dalam beberapa tahun ini untuk membebaskan warga Amerika yang dipenjara. [ka/al]

XS
SM
MD
LG