Tautan-tautan Akses

AS dan Ukraina Bahas Ancaman Eskalasi ketika Senjata Baru Perluas Jangkauan Serangan Kyiv


Beberapa anak tampak berjalan melewati reruntuhan bangunan yang hancur akibat pertempuran di Mariupol, di wilayah timur Ukraina, pada 25 Mei 2022. (Foto: AP)
Beberapa anak tampak berjalan melewati reruntuhan bangunan yang hancur akibat pertempuran di Mariupol, di wilayah timur Ukraina, pada 25 Mei 2022. (Foto: AP)

Di saat Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya memberi bantuan kepada Ukraina dengan menyediakan senjata canggih, pihak Washington berdiskusi dengan Kyiv tentang bahaya eskalasi seandainya Ukraina menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia, kata para pejabat AS dan sumber diplomatik kepada kantor berita Reuters.

Diskusi yang dilakukan di belakang layar tersebut, yang membahas hal yang sangat sensitif dan belum pernah dilaporkan, tidak menetapkan batas-batas geografis secara eksplisit sehubungan penggunaan senjata yang dipasok kepada pasukan Ukraina.

Tetapi pembicaraan ini berusaha untuk mencapai pemahaman bersama tentang risiko eskalasi, demikian kata tiga pejabat AS dan sumber diplomatik.

“Kami memiliki kekhawatiran mengenai eskalasi namun tidak mau menetapkan batas geografis atau mengikat tangan mereka (pasukan Ukraina.red) selagi mereka menggunakan persenjataan yang kami berikan,” kata satu dari tiga pejabat AS, yang tidak mau disebutkan namanya.

Pemerintahan Presiden Joe Biden dan sekutu AS semakin bersedia memberi Ukraina persenjataan dengan jangkauan yang lebih jauh, termasuk howitzer M777, di tengah perlawanan Kyiv melawan pasukan invasi Rusia dengan kesuksesan lebih besar dari yang sebelumnya diprediksi oleh pejabat intelijen Amerika.

Pengumuman Pentagon pada minggu lalu bahwa Denmark akan memberi Ukraina misil anti kapal Harpoon akan semakin memperbesar daya jangkau Kyiv.

Setelah sebelumnya memprediksi bahwa Ukraina akan dikalahkan oleh militer Rusia yang memiliki jumlah pasukan lebih besar, pejabat Amerika baru-baru ini menyuarakan harapan bahwa pasukan Ukraina akan bisa memenangkan perang yang saat ini berlangsung, dan hendak mempersenjatai mereka agar target tersebut dapat tercapai.

Pejabat AS mengatakan pemerintahan Biden bahkan mempertimbangkan memasok Kyiv dengan Sistem Roket Artileri dengan Mobilitas Tinggi M142 (High Mobility Artillery Rocket System), HIMARS, yang tergantung pada amunisinya dapat menempuh jarak ratusan kilometer.

Tetapi pihak intelijen AS juga memperingatkan risiko yang semakin besar, khususnya mengingat ketidakcocokan antara ambisi Presiden Rusia Vladimir Putin dan kinerja militernya.

Bilapun Rugi, Perusahaan-Perusahaan Besar AS Tetap Tinggalkan Rusia
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:56 0:00

Pada bulan-bulan mendatang, perang yang saat ini berlangsung dapat berujung pada “kemungkinan eskalasi dan semakin tidak bisa diprediksi,” kata Direktur Intelijen Nasional AS Avril Haines dalam pertemuan dengan Senat AS pada bulan ini.

AS tidak langsung memerangi pasukan Rusia, tetapi komandan-komandan di Pentagon terus berhubungan dengan pemimpin Ukraina, serta menyediakan intelijen penting yang memungkinkan Ukraina menarget pasukan Rusia, baik di darat maupun di laut, kata pejabat-pejabat AS. [jm/ka]

XS
SM
MD
LG