Tautan-tautan Akses

AS Dakwa Pendiri WikiLeaks Lakukan Konspirasi Peretasan Komputer


Kristinn Hrafnsson, editor WikiLeaks, dan kuasa hukum Jennifer Robinson berbicara di depan pengadilan London di mana Julian Assange mengajukan banding atas penahanannya, Kamis (11/4).
Kristinn Hrafnsson, editor WikiLeaks, dan kuasa hukum Jennifer Robinson berbicara di depan pengadilan London di mana Julian Assange mengajukan banding atas penahanannya, Kamis (11/4).

Amerika telah mendakwa pendiri WikiLeaks Julian Assange melakukan konspirasi peretasan komputer yang terkait dengan dirilisnya ratusan ribu dokumen rahasia Amerika. Dakwaan disampaikan hanya beberapa jam setelah polisi Inggris menangkapnya di Kedutaan Besar Ekuador di London dimana ia telah bersembunyi selama hampir tujuh tahun.

Aparat kepolisian London Kamis pagi (11/4) datang ke kantor kedutaan itu setelah diudang oleh Duta Besar Ekuador Untuk Inggris, untuk menangkap dan membawa Assange ke penjara.

Ia ditangkap karena melanggar surat perintah pengadilan pada Juni 2012.

Dakwaan Amerika itu berasal dari salah satu pengungkapan informasi rahasia terbesar dalam sejarah Amerika. WikiLeaks merilis sejumlah besar dokumen militer dari masa dua perang di Irak dan Afghanistan yang mendokumentasikan jumlah korban sipil. Juga penilaian terhadap tersangka teroris yang ditahan di penjara Amerika di Teluk Guantanamo, Kuba; dan sekitar 250.000 dokumen rahasia Departemen Luar Negeri.

Amerika menuduh Assange berkonspirasi dengan analis intelijen Angkatan Darat Chelsea Manning untuk mengakses komputer-komputer Departemen Pertahanan Amerika.

Berbicara di London, kuasa hukum Assange, Jennifer Robinson berkeras Assange adalah seorang wartawan dan Amerika mempersekusinya karena ia melakukan pekerjaannya.

“Ini menjadi preseden berbahaya bagi semua organisasi media dan wartawan di Eropa dan tempat-tempat lain di seluruh dunia. Preseden ini berarti setiap wartawan dapat diekstradisi untuk dituntut di Amerika karena telah menerbitkan informasi yang benar tentang Amerika,” kata Jennifer Robinson.

Tetapi jaksa di Amerika memusatkan perhatian pada konspirasi yang dilakukan Assange untuk mengakses secara ilegal informasi rahasia penting, bukan karena penerbitannya. Upaya mengakses secara ilegal itu tidak termasuk dalam undang-undang, yang melindungi kebebasan pers.

Kepolisian London memastikan bahwa Assange “ditangkap karena surat perintah ekstradisi Amerika.” Pengacara Assange mengatakan siap melawan perintah ekstradisi itu.

Tapi jaksa AS fokus pada konspirasi Assange untuk secara ilegal mengakses informasi rahasia, bukan publikasi, tindakan yang tidak tercakup oleh undang-undang yang melindungi kebebasan pers.

Polisi London mengkonfirmasi Assange "ditangkap sehubungan dengan surat perintah ekstradisi atas nama Amerika Serikat." Pengacara Assange mengatakan mereka akan melawan upaya ekstradisi. (em)

XS
SM
MD
LG