Tautan-tautan Akses

AS, Australia dan Jepang akan Danai Kabel Bawah Laut di Pasifik


Seorang karyawan membantu memasang kabel serat optik bawah laut, 13 Juni 2017. (Foto: AFP)
Seorang karyawan membantu memasang kabel serat optik bawah laut, 13 Juni 2017. (Foto: AFP)

AS, Australia dan Jepang pada Minggu (12/12) mengatakan akan bersama-sama mendanai pembangunan sebuah kabel bawah laut untuk mendorong akses internet di tiga negara kecil di Pasifik, sementara ketiga negara itu berusaha menandingi pengaruh China di kawasan itu. Ketiga sekutu Barat itu mengatakan akan mengembangkan kabel untuk menyediakan internet yang cepat di Nauru, Kiribati dan Federasi Mikronesia.

"Ini akan mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi, mendorong kesempatan pembangunan, dan membantu meningkatkan standar hidup sementara kawasan itu berusaha pulih dari dampak COVID-19 yang buruk," kata pernyataan gabungan dari AS, Jepang dan Australia. Ketiga negara itu tidak merincikan berapa biaya proyek itu. Pembangunan kabel bawah laut adalah komitmen pendanaan terbaru dari sekutu-sekutu Barat dalam sektor telekomunikasi di Pasifik.

AS dan sekutu-sekutunya di Indo-Pasifik khawatir kabel-kabel yang dibuat oleh China bisa membahayakan keamanan regional. Beijing telah membantah niat untuk menggunakan kabel fiber-optik komersial, yang berkapasitas lebih besar dari satelit, untuk memata-matai. Australia pada 2017 menghabiskan sekitar 137 juta dollar Australia atau lebih dari Rp1,4 triliun untuk mengembangkan akses internet lebih baik bagi Kepulauan Solomon dan Papua Nugini. [vm/fw]

XS
SM
MD
LG