Tautan-tautan Akses

APEC Perlu Langkah Antisipasi Hadapi Kemungkinan Memburuknya Ekonomi Eropa


Hawaii Convention Center, tempat akan dilaksanakannya sidang APEC 2011 (foto: dok).
Hawaii Convention Center, tempat akan dilaksanakannya sidang APEC 2011 (foto: dok).

Indonesia dinilai perlu mendorong APEC untuk mencari langkah antisipasi guna menghadapi kemungkinan memburuknya krisis hutang Eropa.

Thomas Rumbaugh, Division Chief IMF untuk Asia Pasifik, kepada VOA menuturkan krisis hutang di Eropa merupakan isu ekonomi paling utama pada saat ini dalam skala luas.

Oleh karena itu, forum APEC Indonesia sebagai salah satu ekonomi utama di Asia Pasifik, sebaiknya mendiskusikan dengan negara-negara mitranya, terutama Amerika, mengenai apa yang bisa dilakukan untuk membatasi risiko penurunan kalau krisis di Eropa kian memburuk. “Indonesia sebaiknya menekan Amerika agar aktif berupaya membantu mencari suatu solusi terhadap berbagai masalah di Eropa, dan menjamin masalah-masalah itu tidak menyebar lebih luas,” kata Thomas Rumbaugh.

Uni Eropa merupakan mitra dagang Indonesia terbesar kedua. Ekspor utama Indonesia ke kawasan itu adalah bahan-bahan pertanian, hasil tambang, dan tekstil. Sedangkan Uni Eropa banyak mengekspor mesin manufaktur dan suku cadang otomotif ke Indonesia.

Sementara itu, bagi Amerika, Uni Eropa adalah mitra dagang terbesarnya yang kedua. Adapun bagi Tiongkok, kawasan tersebut merupakan mitra dagang terbesarnya.

Robert O. Modarelli, juru bicara APEC 2011, memperkirakan kontribusi Asia Pasifik untuk membantu menstabilkan situasi ekonomi Eropa juga akan menjadi bahan pertimbangan bagi para pemimpin negara dan bisnis dalam forum APEC akhir pekan ini.

Apa yang terjadi di Eropa sedikitnya akan berdampak terhadap bisnis dan ekonomi negara-negara Asia Pasifik yang bergantung pada pasar Eropa. “Ada dua aspek, yaitu bagaimana Asia Pasifik beradaptasi terhadap apa yang terjadi di Eropa. Kedua, apa yang bisa dilakukan Asia Pasifik untuk membantu menstabilkan sejumlah tantangan di Eropa,” kata Modarelli.

Berdasarkan keterangan dari Kementerian Perdagangan, para menteri yang hadir di pertemuan APEC akan memfokuskan pembahasan pada upaya memperkuat integrasi ekonomi di wilayah Asia Pasifik dan mengembangkan perdagangan, mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan, meningkatkan kerjasama dan penyelarasan kebijakan, serta mendukung sistem perdagangan multilateral.

APEC, yang didirikan tahun 1989, beranggotakan 21 ekonomi di Asia Pasifik, yaitu Australia, Brunei, Kanada, Chili, Tiongkok, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Papua Nugini, Peru, Filipina, Rusia, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat dan Vietnam. APEC mencakup 43% perdagangan dunia dan 55% GDP dunia.

XS
SM
MD
LG