Tautan-tautan Akses

Antrian Panjang dalam Pemilu Pertama Iran pasca Kesepakatan Nuklir


Rakyat Iran memberikan suara pada pemilu hari Jumat (26/2).
Rakyat Iran memberikan suara pada pemilu hari Jumat (26/2).

Pemilu Jumat (26/2) bisa menjadi indikasi apakah pendukung utama Barat atas kesepakatan itu akan menerima apa "Iran yang lebih terbuka dan moderat".

Rakyat Iran memberikan suara hari Jumat (26/2). Ini pemilu pertama sejak kesepakatan nuklir negara itu dengan negara-negara kuat dunia mulai berlaku.

Pemilu itu bisa menjadi petunjuk pertama mengenai apakah pendukung utama Barat atas kesepakatan itu akan menerima apa yang mereka harapkan yaitu Iran yang lebih terbuka dan moderat.

Tempat-tempat pemungutan suara (TPS) dijadwalkan buka sampai pukul 6:00 petang tetapi dibiarkan buka sampai lebih malam. Kementerian Dalam Negeri memperpanjang pemungutan suara sampai pukul 11:45 malam di ibukota, Teheran.

Televisi negara itu menayangkan antrian panjang baik di Teheran maupun TPS-TPS di seluruh negeri.

Sekitar 55 juta warga Iran terdaftar untuk memilih 290 anggota parlemen yang didominasi konservatif serta Majelis Pakar dengan 88 anggota. Majelis tersebut memantau kerja Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, penentu kebijakan luar negeri Iran.

Sementara memilih anggota parlemen, hasil pemilu bisa diartikan sebagai bentuk dukungan warga bagi kebijakan Presiden Hassan Rouhani, yang siap mencalonkan diri lagi dalam pemilu tahun depan. Rouhani menjadikan kesepakatan nuklir itu sebagai tujuan utama pemerintahannya. [ka/al]

XS
SM
MD
LG