Tautan-tautan Akses

Anggota Pussy Riot Dibebaskan dari Penjara


Maria Alyokhina, anggota band punk Pussy Riot, berbicara pada wartawan di sebuah stasiun kereta api di Nizhny Novgorod (23/12). (Reuters/Sergei Karpukhin)
Maria Alyokhina, anggota band punk Pussy Riot, berbicara pada wartawan di sebuah stasiun kereta api di Nizhny Novgorod (23/12). (Reuters/Sergei Karpukhin)

Amnesti tersebut dilihat sebagai upaya Kremlin untuk meredam kritikan atas catatan hak-hak asasi manusia di Rusia sebelum Olimpiade Sochi pada Februari.

Seorang anggota band punk Rusia Pussy Riot, yang divonis bersalah karena melanggar ketertiban umum menyusul pertunjukan yang mengecam Presiden Vladimir Putin, telah dibebaskan dari penjara, menurut pengacaranya Senin (23/12).

Maria Alyokhina, Nadezhda Tolokonnikova dan Yekaterina Samutsevich didakwa bersalah melakukan kekacauan yang dimotivasi kebencian agama dan dihukum dua tahun penjara karena atraksi mereka di katedral utama Moskow pada Maret 2012. Samutsevich dibebaskan beberapa bulan setelahnya.

Kelompok tersebut bersikeras bahwa protes mereka dimaksudkan untuk menyuarakan keprihatinan mereka mengenai hubungan yang semakin dekat antara negara dan gereja.

Pengacara Alyokhina, Irina Khrunova, mengatakan pada kantor berita Associated Press bahwa Alyokhina dibebaskan dari koloni penjara di luar kota Nizhny Novgorod, Volga pada Senin pagi. Khrunova mengatakan setelah dibebaskan Alekhina bertemu dengan para aktivis hak asasi manusia.

Parlemen Rusia meloloskan rancangan undang-undang amnesti minggu lalu, yang memungkinkan pembebasan ribuan tahanan. Alyokhina dan Tolokonnikova memiliki kualifikasi untuk mendapatkan amnesti karena mereka memiliki anak-anak yang masih kecil. Amnesti tersebut oleh banyak pihak dilihat sebagai upaya Kremlin untuk meredam kritikan atas catatan hak-hak asasi manusia di Rusia sebelum Olimpiade Musim Dingin di Sochi pada Februari.

Tolokonnikova, yang menjalani hukuman di penjara Siberia, juga diperkirakan akan dibebaskan minggu ini, menurut suaminya Pyotr Verzilov.

Keduanya sebelumnya dijadwalkan untuk bebas pada Maret.

Mahkamah Agung Rusia pada awal bulan ini memerintahkan pemeriksaan kembali kasus Pussy Riot, dengan mengatkan bahwa pengadilan yang lebih rendah tidak membuktikan mereka bersalah dan tidak mempertimbangkan kondisi keluarga ketika menjatuhkan vonis. (AP)
XS
SM
MD
LG