Tautan-tautan Akses

Analis: Belanja Akhir Tahun di Eropa Lesu


Pengunjung melintasi salah satu pusat perbelanjaan di Paris yang berhias dekorasi natal, Kamis (20/12). Di seluruh Eropa, belanja di musim liburan tahun ini diperkirakan akan lesu akibat melemahnya perekonomian dan meningkatnya pengangguran di kawasan tersebut.
Pengunjung melintasi salah satu pusat perbelanjaan di Paris yang berhias dekorasi natal, Kamis (20/12). Di seluruh Eropa, belanja di musim liburan tahun ini diperkirakan akan lesu akibat melemahnya perekonomian dan meningkatnya pengangguran di kawasan tersebut.

Para analis memperkirakan belanja di musim liburan di Eropa tahun ini akan mengecewakan karena lesunya perekonomian dan meningkatnya pengangguran di seluruh kawasan ini.

Di seluruh Eropa, belanja di musim liburan tahun ini lebih banyak berupa melihat-lihat saja ketimbang membeli.

Pedagang eceran tetap berharap akan terjadi peningkatan penjualan saat-saat terakhir dan beberapa pemerintah mendorong hal ini dengan mengijinkan toko-toko buka pada Minggu. Namun karena ekonomi di seluruh kawasan ini melamban dan pengangguran meningkat, analis belanja musim liburan ini di Eropa akan mengecewakan dalam empat tahun berturut-turut.

Di Roma, pemilik toko mengatakan penjualan turun 20 persen dari tahun lalu. Di Paris, mainan bekas yang diperbaharui menarik pembeli. Sementara itu di Spanyol, yang memiliki tingkat pengangguran tertinggi di Eropa, beberapa keluarga mempertimbangkan untuk meniadakan tradisi memberi kado Natal.

Tetapi kebiasaan belanja liburan Natal agak berbeda dari satu negara ke negara lainnya. Belanda misalnya, hadiah diberikan pada 5 Desember, pada hari St Nikolas dan malam perayaan Sinterklaas.

Di Spanyol, anak-anak membuka bungkusan hadiah pada 6 Januari, yang menurut kisah Injil, ketiga orang bijak membawa kado untuk bayi Yesus. Di Inggris, Perancis dan sebagian besar Eropa tukar menukar kado terjadi pada 25 Desember.

Recommended

XS
SM
MD
LG