Tautan-tautan Akses

Anak Yatim Anggota ISIS Direpatriasi ke Perancis dan Belanda


Anak-anak tentara kelompok militan ISIS di sebuah rumah sakit di Hasaka, timur laut Suriah, 6 April 2019.
Anak-anak tentara kelompok militan ISIS di sebuah rumah sakit di Hasaka, timur laut Suriah, 6 April 2019.

Pejabat-pejabat Kurdi di Suriah timur laut telah menyerahkan 14 anak yatim anggota ISIS kepada delegasi dari Perancis dan Belanda di mana mereka memiliki ikatan keluarga.

Anak-anak itu, yang paling tua berusia 10 tahun, selama ini ditahan dalam kamp-kamp bersama puluhan ribu orang yang melarikan diri dari pertempuran melawan ISIS baru-baru ini.

Kementerian Dalam Negeri Perancis mengatakan 12 anak diserahkan kepada otoritas kehakiman setelah dibawa ke Perancis dan "kini dipantau medis khusus dan diurus layanan sosial."

Dua anak lainnya dibawa ke Belanda.

Sejak ISIS kalah pada Maret lalu, komunitas internasional berusaha mencari tahu apa yang harus dilakukan terhadap keluarga jihadis asing yang tertangkap atau terbunuh di Suriah dan Irak.

Ribuan laki-laki dan perempuan dari seluruh dunia meninggalkan rumah untuk bertempur dan tinggal bersama pejuang ISIS. Walaupun negara-negara asal setuju menerima kepulangan anak-anak terlantar atau yatim piatu, banyak yang menolak melakukan hal yang sama untuk orang dewasa.

Perancis memiliki salah satu kontingen terbesar terduga pejuang yang ditangkap atau menyerahkan diri pada hari-hari terakhir apa yang disebut kekhalifahan. Nasib mereka memicu kebingungan mengenai apa yang harus dilakukan terhadap orang asing itu.[ka]

XS
SM
MD
LG