Tautan-tautan Akses

Amnesty International Tuduh Lebanon 'Siksa' Tahanan Warga Suriah


Sebuah kendaraan militer keluar dari penjara Roumieh di Beirut, Lebanon, 12 Januari 2015. (Foto: Reuters)
Sebuah kendaraan militer keluar dari penjara Roumieh di Beirut, Lebanon, 12 Januari 2015. (Foto: Reuters)

Amnesty International, Selasa (23/3), menuduh pihak berwenang Lebanon berlaku "kejam dan kasar" terhadap lebih dari 20 warga Suriah yang dikatakan telah disiksa dalam penjara atau dalam interogasi.

Dalam laporan berjudul "I wish I would die" (Saya Berharap Saya akan Mati), organisasi hak-hak asasi manusia (HAM) itu mendokumentasikan kasus-kasus 26 warga Suriah, termasuk empat anak di bawah umur dan dua perempuan, yang dipenjara antara 2014-2021 atas dugaan terkait terorisme.

Amnesty International mengatakan hukuman penjara bervariasi dari beberapa bulan hingga beberapa tahun, dengan setidaknya enam pria masih ditahan.

"Dalam semua kecuali satu dari 26 kasus yang didokumentasikan oleh Amnesty International, pengungsi dilaporkan disiksa, baik dalam interogasi atau tahanan," kata Amnesty dalam laporan itu.

Penyiksaan itu, imbuh Amnesty International, sebagian besar terjadi di pusat intelijen militer di distrik Ablah, Lebanon timur, biro Keamanan Umum di Beirut atau di Kementerian Pertahanan.

Pihak berwenang menggunakan "tongkat logam, kabel listrik, dan pipa plastik" untuk melakukan pemukulan, kata Amnesty, mengutip pengungsi.

Penangkapan itu, yang dimulai pada 2014, terjadi ketika kekerasan di Suriah meluas sampai ke Lebanon.[ka/jm]

XS
SM
MD
LG