Tautan-tautan Akses

Amnesty Internasional: Semakin Banyak Anak Menjadi Korban Kelompok Bersenjata di Niger


Beberapa siswa dari Sekolah Islam Salihu Tanko tampak menunggu dalam sebuah acara di Minna, Nigeria, yang mempertemukan mereka dengan pemerintah negara bagian Niger pada 27 Agustus 2021. Kelompok bersenjata melepaskan sebagian anak-anak yang mereka culik pada Mei lalu. (Foto: AP)
Beberapa siswa dari Sekolah Islam Salihu Tanko tampak menunggu dalam sebuah acara di Minna, Nigeria, yang mempertemukan mereka dengan pemerintah negara bagian Niger pada 27 Agustus 2021. Kelompok bersenjata melepaskan sebagian anak-anak yang mereka culik pada Mei lalu. (Foto: AP)

Amnesty Internasional melaporkan bahwa semakin banyak anak-anak tewas atau ditarget untuk direkrut oleh kelompok-kelompok bersenjata dalam berbagai konflik yang membara di perbatasan Niger dengan Mali dan Burkina Faso, dalam laporannya yang dirilis pada Senin (13/9).

"Di kawasan Tillaberi, Niger, seluruh generasi hidup dikelilingi kematian dan kehancuran," kata Matt Wells, wakil direktur respon krisis Amnesty.

"Kelompok-kelompok bersenjata telah berulang kali menyerang sekolah-sekolah dan tempat-tempat lain, menarget anak-anak untuk direkrut," tambahnya dalam pernyataan.

Amnesty menyalahkan kelompok ISIS di Wilayah Sahara (ISGS) dan Jama’at Nusrat al-Islam wal-Muslimin (JNIM) yang berafiliasi dengan Al-Qaeda, karena menyebabkan "dampak menghancurkan pada anak-anak" di kawasan itu.

Kelompok pembela hak asasi manusia tersebut mengeluarkan laporan setebal 57 halaman yang mendokumentasikan dampak konflik di Tillaberi terhadap anak-anak. Tillaberi adalah wilayah seluas 100.000 kilometer persegi di perbatasan Mali dan Burkina Faso, yang didiami berbagai kelompok etnis seperti Djerma, Fulani, Tuareg dan Hausa. (vm/rs)

Recommended

XS
SM
MD
LG