Tautan-tautan Akses

Amnesty International: Ada Bukti Kuburan Masal di Burundi


Situs Amnesty International memuat foto satelit yang menunjukkan lokasi yang diduga kuburan massal di pinggiran ibukota Bujumbura, Burundi (foto: dok).
Situs Amnesty International memuat foto satelit yang menunjukkan lokasi yang diduga kuburan massal di pinggiran ibukota Bujumbura, Burundi (foto: dok).

Kelompok HAM Amnesty International mengatakan foto-foto satelit dan saksi menunjukkan kemungkinan adanya kuburan massal di Burundi.

Kelompok hak asasi manusia Amnesty International mengatakan foto-foto satelit dan saksi menunjukkan kemungkinan adanya kuburan massal di Burundi yang muncul, setelah pasukan keamanan membalas dendam terhadap pemberontak bersenjata di Bujumbura.

Direktur Amnesty untuk Afrika Timur, Muthoni Wanyeki mengatakan Kamis, "Gambar-gambar itu menunjukkan upaya yang disengaja oleh pihak berwenang, untuk menutup-nutupi besarnya pembunuhan oleh pasukan keamanan dan untuk mencegah terungkapnya kebenaran sepenuhnya."

Amnesty mengatakan, polisi dan pasukan keamanan membunuh puluhan orang pada 11 Desember setelah pemberontak menyerang tiga pangkalan militer di ibukota.

Kelompok itu mengatakan, polisi menyerbu rumah-rumah dan menarik keluar para laki-laki, membunuh beberapa diantaranya di tempat. Dikatakan sementara beberapa korban yang ditembak kemungkinan ikut dalam serangan pembrontak, banyak yang tidak terlibat.

Setidaknya 87 orang tewas, tapi beberapa sumber mengatakan korban tewas jauh lebih tinggi.

Amnesty mengatakan, sementara tubuh bergelimpangan di mana-mana, hampir tidak ada yang dibawa ke kamar mayat di dekatnya , dengan saksi mengatakan, banyak mayat dibuang setidaknya ke dalam lima kuburan massal.

PBB juga sedang menyelidiki. Belum ada komentar dari pemerintah Burundi.

Kekerasan politik telah berkecamuk di Burundi sejak Presiden Pierre Nkurunziza mengumumkan April lalu bahwa ia akan mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga. Oposisi menyebutnya bahwa itu tidak sesuai dengan UU dan mengingkari ketentuan perjanjian perdamaian untuk mengakhiri perang sipil yang panjang di negara itu.

Nkurunziza terpilih kembali pada bulan Juli dan tidak ada tanda-tanda kekerasan akan berakhir. Uni Afrika menyatakan kekhawatiran bahwa Burundi bisa terperosok kedalam bencana genosida. [ps/jm]

Recommended

XS
SM
MD
LG