Tautan-tautan Akses

Amerika-Kuba Sepakat Pulihkan Penerbangan Komersial


Pesawat JetBlue di bandara internasional John F. Kennedy. (Foto: ilustrasi)
Pesawat JetBlue di bandara internasional John F. Kennedy. (Foto: ilustrasi)

Pejabat-pejabat Amerika dan Kuba hari Kamis (17/12) sepakat memulihkan penerbangan komersial reguler antara kedua negara bekas musuh dalam masa Perang Dingin, yang terputus lebih dari 50 tahun. Itu merupakan tonggak sejarah pada peringatan satu tahun pencairan hubungan diplomatik kedua negara.

Presiden Amerika Barack Obama mengatakan normalisasi penuh hubungan Kuba dan Amerika "akan menjadi perjalanan panjang." Tetapi ia menambahkan, dalam 50 tahun ini, baru sekaranglah banyak orang Amerika berkunjung ke Kuba, 145 kilometer dari negarabagian Florida, di bagian selatan Amerika, dan terlibat dengan orang-orang Kuba. "Kita tetap punya perbedaan pendapat dengan pemerintah Kuba," ujar Obama, "tetapi kita mengangkat isu-isu itu secara langsung, dan kita akan selalu membela HAM dan nilai-nilai universal yang kita dukung di seluruh dunia."

Delegasi kedua negara bertemu di Washington sejak hari Senin guna menyelesaikan rincian kesepakatan penerbangan komersial yang telah mereka kerjakan dalam beberapa bulan. Beberapa maskapai penerbangan besar Amerika menyatakan minat memulai penerbangan reguler ke Kuba, termasuk American Airlines, Delta, United dan JetBlue.

Berita kesepakatan itu muncul setahun setelah Presiden Obama dan Presiden Kuba Raul Castro mengumumkan pemulihan secara resmi hubungan diplomatik kedua negara yang putus tidak lama setelah pemimpin komunis Fidel Castro menggulingkan diktator lama negara pulau itu tahun 1959. Obama mengurangi pembatasan perjalanan ke pulau di Karibia itu September lalu, tetapi pariwisata umum masih dilarang dalam peraturan embargo perdagangan Amerika, yang hanya dapat dicabut oleh Kongres.

Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan kesepakatan baru itu akan menyebabkan meningkatnya perjalanan resmi ke negara pulau itu, seperti untuk kunjungan pendidikan, meskipun penerbangan wisata masih dilarang.

Dalam wawancara dengan Yahoo! News pekan lalu, Obama menyatakan ingin mengunjungi Kuba tahun depan, tahun terakhir kepresidenannya, tetapi hanya jika ia bisa bertemu pembangkang politik. Presiden berharap ada cukup kemajuan guna mewujudkan kunjungan itu, dan kemungkinan "mendorong pemerintah Kuba ke arah yang baru."

Pemerintah Kuba mempersilahkan presiden Amerika berkunjung, tetapi tidak akan merundingkan urusan dalam negerinya demi hubungan diplomatik yang lebih baik dengan Amerika. [ka/ii]

XS
SM
MD
LG