Tautan-tautan Akses

Aktivis: Pemberontak Suriah Rebut Pos Perbatasan Pemerintah


Anggota Tentara Pembebasan Suriah mengisi tabung mortir dalam pertempuran di desa Kafr Nboudah, provinsi Idlib, Suriah utara. (Foto: AP)
Anggota Tentara Pembebasan Suriah mengisi tabung mortir dalam pertempuran di desa Kafr Nboudah, provinsi Idlib, Suriah utara. (Foto: AP)

Jatuhnya pos perbatasan itu terjadi selagi pakar senjata PBB di Damaskus bersiap-siap untuk mencari bukti senjata kimia.

Aktivis Suriah mengatakan pembrontak, termasuk anggota dari sebuah kelompok terkait al-Qaida, merebut sebuah pos militer pemerintah Sabtu (28/9) di perbatasan dengan Jordania setelah terjadi pertempuran sengit selama empat hari.

The Syrian Observatory for Human Rights mengatakan 26 tentara tewas dalam pertempuran di al-Deraa dan paling sedikit tujuh orang bersenjata asing yang bersekutu dengan pemberontak juga tewas.

Jatuhnya pos perbatasan itu, yang pernah berperan sebagai kantor bea cukai, terjadi selagi pakar senjata PBB di Damaskus bersiap-siap untuk menyelidiki tujuh lokasi di seluruh negara untuk mencari bukti senjata kimia.

Hal ini juga terjadi menyusul sebuah pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB yang menyetujui sebuah resolusi yang mengharuskan Suriah menghancurkan senjata kimia yang dimilikiknya.

Pemungutan suara Jumat sore mengakhiri berminggu-minggu diplomasi antara Rusia dan Amerika yang dipicu oleh serangan gas saraf sarin pada 21 Agustus yang menewaskan ratusan orang di sebuah daerah perumahan Damaskus.
XS
SM
MD
LG