Tautan-tautan Akses

Aktivis: Pasukan Iran Tembaki Demonstran dengan Senapan Mesin


Sejumlah kobaran api terlihat di jalanan di Kota Javanrud, Iran, tempat berlangsungnya protes antipemerintah atas kematian Mahsa Amini, dalam potongan gambar yang diambil dari video yang dirilis pada 8 Oktober 2022. (Foto: Reuters)
Sejumlah kobaran api terlihat di jalanan di Kota Javanrud, Iran, tempat berlangsungnya protes antipemerintah atas kematian Mahsa Amini, dalam potongan gambar yang diambil dari video yang dirilis pada 8 Oktober 2022. (Foto: Reuters)

Pasukan keamanan Iran, pada Senin (21/11), menembaki demonstran di sebuah kota dengan mayoritas penduduk Kurdi di bagian barat negara itu. Sedikitnya lima tewas dalam protes antipemerintah yang meletus saat pemakaman dua orang yang tewas sehari sebelumnya, demikian kata para aktivis.

Video yang beredar secara online menunjukkan puluhan demonstran berlindung di gang-gang, sementara suara tembakan membabibuta bergema di jalan-jalan. Sebagian video itu menunjukkan orang terbaring tak bergerak dan berlumuran darah di jalanan. Sebagian lain menunjukkan warga berkumpul di rumah sakit setempat untuk menyumbangkan darah.

Iran telah dikejutkan oleh protes antipemerintah sejak kematian Mahsa Amini, 22, pada 16 September lalu. Ia adalah perempuan Kurdi yang meninggal dalam tahanan polisi moral negara itu di ibu kota Iran, Teheran. Protes itu, yang awalnya terkonsentrasi di wilayah Kurdi, Iran barat, tempat asal Amini, menyebar ke seluruh negeri dan meningkat menjadi seruan untuk menggulingkan ulama yang berkuasa di Iran.

Hengaw, organisasi hak asasi manusia Kurdi, mengatakan pasukan keamanan Iran melepas tembakan senjata membabibuta ke arah demonstran di Javanrud, kota di mana berlangsungnya pemakaman untuk dua orang demonstran yang tewas sehari sebelumnya. Organisasi itu mengutip saksi-saksi yang mengatakan bahwa pasukan Iran menggunakan senapan mesin berat.

Menurut Hengaw, tujuh orang tewas pada Senin. Tetapi menurut organisasi lain, Jaringan Hak Asasi Manusia Kurdistan, jumlah korban mencapai lima orang. Organisasi itu mengatakan bahwa banyak dari korban yang luka-luka dirawat di rumah-rumah karena khawatir mereka akan ditangkap di rumah sakit. Walhasil sulit mengukuhkan jumlah korban. Organisasi itu menambahkan bahwa beberapa orang tertembak di kepala atau dada mereka.

Pihak berwenang Iran sangat membatasi liputan media tentang protes dan secara berkala mematikan akses internet, sehingga sulit untuk mengonfirmasi rincian kerusuhan.

Kantor berita semiresmi Fars melaporkan protes di Javanrud pada Minggu (20/11) malam, bahwa pasukan keamanan ditembaki dengan peluru tajam. Dilaporkan, dua orang tewas dan empat terluka dalam protes tersebut. [ka/em]

Forum

XS
SM
MD
LG