Tautan-tautan Akses

Akademisi yang Dipenjara 2 Tahun di Iran Kembali ke Australia


Akademisi Australia  keturunan Inggris Kylie Moore-Gilbert tiba kembali di Australia, Jumat (27/11). (Foto: Courtesy/Melbourne University)
Akademisi Australia  keturunan Inggris Kylie Moore-Gilbert tiba kembali di Australia, Jumat (27/11). (Foto: Courtesy/Melbourne University)

Akademisi Australia keturunan Inggris Kylie Moore-Gilbert tiba kembali di Australia, Jumat (27/11), dan akan segera berkumpul kembali dengan keluarganya setelah lebih dari dua tahun dipenjarakan di Iran.

Moore-Gilbert ditemui oleh sejumlah pejabat kesehatan masyarakat dan anggota Pasukan Pertahanan Australia setelah meninggalkan pesawatnya di Bandara Canberra, kurang dari 24 jam setelah dibebaskan dari penjara di Iran.

Menteri Luar Negeri Marise Payne mengatakan Moore-Gilbert, 33, harus menjalani karantina terkait kekhawatiran Covid-19.

Akademisi dari Universitas Melbourne itu dibebaskan setelah 804 hari berada di balik jeruji besi atas tuduhan mata-mata. Dia dibebaskan dengan imbalan pembebasan tiga warga Iran yang ditahan di Thailand.

Media-media Australia melaporkan, Jumat, pihak berwenang Iran menahan Moore-Gilbert setelah mengetahui ia menjalin hubungan dengan seorang warga negara Israel, sehingga ia diduga mata-mata Israel.

Fairfax Media melaporkan bahwa pemerintah Australia memainkan peran penting di belakang layar dalam membawa Thailand ke meja perundingan dan mengatur pertukaran tahanan itu.

Fairfax mengatakan fakta bahwa pacar Moore-Gilbert adalah seorang warga negara Israel menyebabkan otoritas Iran menghentikannya di bandara Teheran ketika ia akan meninggalkan negara itu pada 2018 setelah menghadiri sebuah konferensi pendidikan.

Pihak berwenang menjatuhkan hukuman 10 tahun penjara karena spionase. Pemerintah Australia dan Moore-Gilbert menolak tuduhan itu sebagai tidak berdasar.

Fairfax Media mengutip sumber-sumber pemerintah Australia yang dirahasiakan yang mengatakan bahwa negosiasi pertukaran tahanan dalam kasus Moore-Gilbert terkadang berlangsung rumit dan memakan waktu lebih dari enam bulan.

Di Bangkok, sejumlah pejabat Thailand mengatakan mereka memindahkan tiga warga Iran yang terlibat dalam rencana pengeboman yang gagal pada 2012 kembali ke Teheran. Sementara para pejabat itu menolak menyebutnya pertukaran tahanan dan Iran menyebut orang-orang yang dibebaskan itu sebagai aktivis ekonomi, pengaturan itu membebaskan Moore-Gilbert dan ketiga pria Iran itu. [ab/uh]

XS
SM
MD
LG