Tautan-tautan Akses

Afsel Berencana Larang Bisnis Penangkaran Singa


Turis berinteraksi dengan anak singa di "Lion and Safari Park" dekat Johannesburg, Afrika Selatan, 7 Februari 2020. (Reuters / Tim Cocks)
Turis berinteraksi dengan anak singa di "Lion and Safari Park" dekat Johannesburg, Afrika Selatan, 7 Februari 2020. (Reuters / Tim Cocks)

Afrika Selatan berencana akan melarang bisnis penangkaran singa setelah sebuah panel peninjau menyimpulkan bahwa industri tersebut mengancam upaya konservasi singa liar dan merusak pariwisata.

Dalam laporan hampir 600 halaman, panel yang ditunjuk oleh Kementerian Kehutanan, Perikanan dan Lingkungan Afrika Selatan pada tahun 2019 ini merekomendasikan agar Afrika Selatan mengakhiri pengembangbiakan dan pemeliharaan singa di penangkaran untuk keuntungan ekonomi, termasuk berburu dan interaksi wisata seperti membelai anak singa.

Panel itu juga merekomendasikan moratorium segera perdagangan tulang singa, yang menurut mereka berisiko mengancam populasi singa liar di Afrika Selatan.

Beberapa pelaku bisnis wisata yang terkait bisnis penangkaran mengecam rekomendasi panel itu.

“Memusnahkan setengah dari seluruh spesies singa hanya karena mereka berada di penangkaran, sama sekali tidak masuk akal bagi saya. Harus ada cara ilmiah yang jauh lebih baik untuk menutup sebuah industri dan Anda tahu bahwa mengklaim bahwa itu sama sekali tidak memiliki nilai sungguh tidak masuk akal,” kata Willie Jacobs, pemilik Ukutula Lodge and Game Reserve.

Afsel Berencana Larang Bisnis Penangkaran Singa
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:58 0:00

Menteri Kehutanan, Perikanan dan Lingkungan Barbara Creecy menyambut positif laporan panel peninjau tersebut. Ia mengatakan bahwa kementeriannya akan mengadopsi semua rekomendasi dalam laporan yang didukung oleh mayoritas panel yang beranggotakan 26 orang itu.

Creecy juga menyatakan, kementeriannya akan mengambil tindakan yang sesuai dan memastikan akan memulai proses konsultasi dengan berbagai pemangku kepentingan dan mengembangkan kebijakan tentang konservasi keanekaragaman hayati agar mendapat persetujuan kabinet.

Organisasi advokasi hak-hak hewan Four Paws juga menyambut rekomendasi itu. Direkturnya, Fiona Miles, mengatakan, “Ada banyak yang disebut proyek, yang pada dasarnya secara aktif dan intensif mengembangbiakkan singa. Alasannya untuk tujuan konservasi, namun realisasinya tidak jelas. Apa yang terjadi pada singa-singa itu sesudahnya? Tidak ada yang bisa menjawabnya. Pengembangbiakan secara intensif memang sepertinya harus dilarang.”

Sekelompok singa berkumpul di dekat Taman Nasional Kruger, provinsi Mpumalanga, Afrika Selatan, 12 April 2019.
Sekelompok singa berkumpul di dekat Taman Nasional Kruger, provinsi Mpumalanga, Afrika Selatan, 12 April 2019.

Panel itu tidak dapat mencapai konsensus tentang bagaimana menangani penangkaran singa, dan hanya dua pertiga anggotanya yang mendukung rekomendasi ini, menurut laporan tersebut.

Creecy menekankan tindakan kementeriannya tidak ditujukan untuk menekan industri perburuan. Ia mengatakan, melarang perburuan singa hasil penangkaran justru akan meningkatkan industri perburuan liar yang otentik.

Mengenai legalisasi perdagangan cula badak dan gading gajah, panel itu merekomendasikan agar Kementerian Kehutanan, Perikanan dan Lingkungan Afrika Selatan berkonsultasi dengan negara-negara lain.

Legalisasi perdagangan cula badak telah menjadi masalah utama di benua Afrika. Banyak konservasionis khawatir legalisasi tersebut dapat merangsang permintaan di Asia, sementara yang lain berpendapat hal itu dapat mengumpulkan dana yang dibutuhkan untuk melindungi hewan tersebut. [ab/uh]

Recommended

XS
SM
MD
LG