Afrika memperingati satu tahun penuh sejak kasus polio terakhir tercatat di benua tersebut, pencapaian penting untuk pemberantasan penyakit tersebut di masa depan.
Kasus polio yang terakhir tercatat di benua tersebut adalah di Somalia tahun lalu, setelah penyakit tersebut mewabah di kawasan Tanduk Afrika dua tahun lalu yang menyebabkan 200 orang lumpuh.
Pemerintah Somalia belum menyatakan penyakit itu benar-benar berhasil diberantas di negara tersebut.
"Kemungkinan munculnya kembali penyakit itu tetap ada, tapi kami akan tetap waspada," kata Dr. Abdiqani Omar, direktur jenderal Kementerian Kesehatan Somalia, dalam sebuah wawancara dengan VOA.
Omar mengatakan para petugas medis belum berhasil melakukan vaksinasi atau menyebarkan kampanye ke kawasan-kawasan yang dikuasai oleh kelompok militan al-Shabab.
Para ahli memperingatkan bahwa kesuksesan perang terhadap polio tergantung pada kampanye vaksinasi yang berkelanjutan dan pengawasan ketat terkait kasus yang dicurigai merupakan kasus polio.
“Pengawasan untuk virus polio telah meningkat jauh," kata Dr. Hamid Jafari, direktur program pemberantasan polio WHO. "Namun, di masa lalu kami sempat berpikir selama beberapa waktu bahwa virus polio telah lenyap dari Tanduk Afrika dan Afrika Tengah, namun kemudian kami sadar bahwa kami hanya tidak mendapatkan informasi karena sistem pengawasan kami tidak cukup kuat untuk menemukan kasus-kasus polio."
Nigeria merayakan satu tahun sejak terakhir kalinya negara tersebut mencatat kasus polio pada bulan Juli lalu. Afghanistan dan Pakistan adalah dua negara di dunia yang masih mencatat polio masih aktif.
Polio, kependekan dari poliomyelitis, adalah penyakit sangat menular dan ditularkan dari satu orang ke orang lain, biasanya melalui kotoran dan air yang terkontaminasi. Biasanya menyerang anak-anak, dan menyebabkan kelumpuhan permanen dan bahkan kematian. Polio bisa dicegah dengan mudah melalui vaksinasi, tapi tidak ada obatnya.
