Gelombang penyanderaan tampaknya menyebar di Irak, dengan sebuah kelompok mengancam akan membunuh 18 orang tentara Irak yang mereka tahan dan kelompok lainnya memperlihatkan pemenggalan(kepala) tiga orang warga Kurdi.
Perkembangan ini muncul sehari sebelum batas waktu hari Senin yang ditetapkan oleh para penculik yang mengancam akan membunuh dua warga Amerika dan satu warga Inggris yang diculik di Baghdad pekan lalu.
Sebuah kelompok yang mengaku menahan beberapa tentara Irak menyatakan mereka menuntut pembebasan seorang pembantu ulama radikal Shi’ah Moqtada al-Sadr bernama Hazem al-Araji. Hazem al-Araji ditahan dalam sebuah operasi keamanan hari Ahad kemarin.
Juga hari Ahad, sebuah situs internet memperlihatkan pemenggalan(kepala) tiga orang warga Kurdi, karena diduga bekerja-sama dengan koalisi Amerika. Para pejabat mengatakan kepada VOA siaran bahasa Kurdi bahwa ketiga laki-laki itu adalah siswa dan pekerja, dan bukan anggota Partai Demokrat Kurdistan seperti yang diklaim para penculik mereka.