Bentrokan pecah hari ini di ibukota Iraq, Baghdad, sewaktu pasukan AS memerangi para milisi yang loyal kepada ulama Syi’ah radikal Moqtada al-Sadr. Pihak militer AS mengatakan 4 tentara AS cedera setelah kawanan bersenjata menyerang patroli angkatan bersenjata AS dekat perkampungan utama Syi’ah di Baghdad yang dikenal dengan nama Kota Sadr. Pertempuran juga pecah setelah para pemberontak menembakkan serangkaian mortir dan granat yang diluncurkan oleh roket ke sebuah kantor polisi di Kota Sadr. Paling sedikit 3 warga Iraq terbunuh. Dalam usaha diplomatik, MenLu Iraq yang baru Hoshyar Zebari telah meminta DK PBB untuk menyerahkan kedaulatan penuh kepada pemerintahan interim di Baghdad, sekalian hak suara untuk memutuskan berapa lama pasukan asing dapat berada di Iraq dan bagaimana mereka beroperasi. Hoshyar Zebari, yang tampil di sidang DK kemarin petang, mengatakan, pemerintah Iraq menginginkan pasukan pimpinan AS agar tetap berada di Iraq, guna memelihara keamanan setelah tanggal 30 Juni. Zebari mendesak para anggota DK yang kini sedang membahas sebuah resolusi mengenai Iraq, agar menyusun suatu pengaturan. Pengaturan yang dirancang oleh AS dan Inggris itu diharapkan tidak akan merongrong kedaulatan Iraq, tetapi yang juga memungkinkan pasukan asing membela diri.