Presiden Taiwan, Chen Shui-bian telah memperingatkan, bahwa ancaman Cina untuk menyerang Taiwan telah mendesak negaranya kearah independen. Chen Shui-bian mengatakan kepada suratkabar Financial Times, ia akan meninggalkan janjinya untuk tidak menyatakan kemerdekaan, kalau Cina memutuskan untuk menggunakan kekerasan. Ia mengatakan, sekalipun seandainya Cina hanya melakukan ujicoba rudal di lepas pantai Taiwan, ia akan menganggapnya sebagai serangan. Presiden telah menjadwalkan apa yang disebut “Referendum defensif” pada bulan Maret, saat mana para pemilih akan diminta untuk mengutuk penempatan ratusan rudal balistik oleh Cina disepanjang pantai selatannya yang menghadap Taiwan. Chen Shui-bian mengatakan, kalau Beijing melanjutkan, apa yang ia sebut agresinya, ia mungkin akan berusaha memperluas referendum itu mencakup masalah kemerdekaan. Hari ini Beijing menyebut Chen Shui-bian tidak bermoral.