Departemen pertahanan Amerika sedang menyelidiki perusahaan Halliburton yang pernah dipimpin oleh wakil Presiden Dick Cheney, karena adanya kecurigaan bahwa Halliburton mendapat pembayaran ekstra sebanyak 120 juta dollar. Tapi pejabat Pentagon dan Halliburton mengatakan, kelebihan pembayaran itu disebabkan karena kesalahan administrasi biasa dan bukannya disengaja, serta kurangnya pengawasan atas sebuah perusahaan pensupplai minyak Kuwait. Sebuah anak perusahaan Halliburton, mendapat sejumlah kontrak besar dari pemerintah Amerika untuk berbagai proyek di Irak, tanpa mengikuti penawaran terbuka. Kontrak-kontrak itu bisa mencapai lebih dari 15 milyar dollar. Dick Cheney adalah kepala perusahaan Halliburton sampai tahun 2000, ketika dia mengundurkan diri untuk menjadi calon wakil Presiden.