Lebih dari dua ribu orang berkumpul di teater udara terbuka, Bali, hari ini, untuk mengenang para korban pengeboman teroris satu tahun lalu. PM Australia John Howard dan para pejabat Indonesia menyertai para korban yang selamat dan sanak-keluarga mereka dalam upacara peringatan pagi hari ini, mengenang 202 orang yang tewas dalam serangan bom itu. Upacara dua jam itu menampilkan nyanyian kristen, pembacaan ayat-ayat Kitab Suci Nasrani, Islam dan Hindu. Kelompok muslim militan -- Jemaah Islamiah -- dinyatakan bersalah telah melakukan pengeboman 12 Oktober tahun lalu, Organisasi Jemaah Islamiah telah dikaitkan dengan jaringan teroris al-Qaida. Sampai saat ini, 21 orang telah dinyatakan bersalah melakukan serangan tadi dan 3 orang telah divonis hukuman mati.
Sementara dari Poso, kawanan bersenjata tak dikenal telah menewaskan 8 orang dan melukai sedikitnya 8 orang lainnya di provinsi Sulawesi Tengah. Kantor berita Antara mengatakan, kawanan bersenjata itu menyerang 3 desa, Ahad pagi ini, dekat kota Poso. Motif serangan tadi tidak jelas, namun insiden itu dikhawatirkan akan menyulut lagi bentrokan berdarah antara umat nasrani dan muslim di daerah tadi yang pernah terjadi beberapa tahun belakangan ini. Diperkirakan seribu orang telah tewas dalam bentrokan-bentrokan tersebut, yang mulai berkobar tahun 2000. Pemerintah menjadi penengah dicapainya persetujuan perdamaian tahun 2001, tetapi kerusuhan kadang-kadang masih terus terjadi di sana-sini.