Tautan-tautan Akses

Hari Ibu di Amerika - 2003-05-13


Jika di Indonesia, Hari Ibu diperingati tanggal 22 Desember, di Amerika jatuh pada minggu kedua bulan Mei. Sekitar sebulan sebelumnya, hampir semua iklan baik di radio, televisi maupun media cetak mengingatkan kita datangnya Hari Ibu. Tentu saja sebagian besar untuk tujuan komersial, menjajakan produk dan barang dagangannya untuk hadiah bagi sang ibu, tanpa menghayati arti Hari Ibu itu sendiri.

Jajak pendapat dalam siaran T-V saluran A-B-C menunjukkan bahwa 38% kaum pria membeli kado atau hadiah untuk ibu, isteri, adik dan atau anak perempuan mereka pada menit terakhir, sedangkan 48% kaum wanita sudah berbelanja seminggu sebelumnya. Barang-barang yang dihadiahkan pada Hari Ibu biasanya, wewangian, baik minyak wangi, lilin, bunga, perhiasan maupun kosmetik dan alat kecantikan tubuh. Buku, telepon, dan alat-alat kantor juga tak kalah larisnya untuk hadiah wanita yang bekerja di kantor. Berbicara mengenai makna Hari Ibu, tertulis dalam sejarah yang berawal dari peringatan musim semi bagi masyarakat Yunani kuno untuk menghormati Rhea, ibunda para dewa. Setelah itu pada abad ke-16, bangsa Inggris memperingati hari yang mereka sebut “Mothering Sunday”, untuk menghormati para ibu. Pada masa itu, banyak kaum miskin di Inggris bekerja sebagai pelayan dan pembantu rumah tangga bagi orang-orang kaya. Sebagian besar bekerja jauh dari tempat tinggalnya, jadi para pelayan itu tinggal di rumah majikannya. Pada hari Mothering Sunday itu, para pelayan tadi diperkenankan untuk berlibur dan dihimbau untuk pulang ke rumahnya masing-masing dan meluangkan waktu bersama ibu mereka. Sebuah kue khusus yang disebut mothering cake sering disajikan dalam peringatan ini sebagai tanda penghargaan bagi para ibu.

Kemudian, ketika agama Kristen tersebar di seluruh Eropa, peringatan hari ibu berubah dengan menghormati Mother Church, yang dianggap sebagai sumber kehidupan yang melindungi mereka dari kelaliman. Maka, festival di gereja setelah itu bercampur dengan peringatan Mothering Sunday, dan sejak itu masyarakat menghormati ibu mereka sama halnya dengan menghormati gereja.

Peringatan Hari Ibu di Amerika pertama kali diusulkan pada tahun 1872 oleh Julia Ward Howe, penulis lirik lagu “The Battle Hymn of the Republic” yang ditujukan untuk kedamaian. Tiap tahun, Howe mengurus pertemuan Hari Ibu di Boston, Massachusetts. Pada tahun 1907, Ana Jarvis asal Philadelphia, mulai mengkampanyekan agar Hari Ibu diakui secara resmi. Jarvis berupaya membujuk seorang ibu di gereja di West Virginia untuk memperingati dua tahun kematian ibunya, pada minggu kedua bulan Mei. Tahun berikutnya, Hari Ibu juga diperingati di Philadelphia pada minggu dan bulan yang sama.

Jarvis dan para pendukungnya mulai menulis surat kepada menteri-menteri, pengusaha dan politisi untuk meminta pengesahan Hari Ibu nasional. Pada tahun 1911, usahanya berhasil dan sejak itu, Hari Ibu diperingati di hampir seluruh negara bagian Amerika. Presiden Woodraw Wilson pada tahun 1914 mengumumkan secara resmi Hari Ibu sebagai hari libur nasional yang diperingati tiap minggu kedua bulan Mei. Banyak negara lain juga memperingati Hari Ibu pada hari yang berbeda, namun negara-negara seperti Denmark, Finlandia, Belgia, Itali, Australia, dan Turki merayakannya pada hari yang sama dengan Amerika. Pada Hari Ibu, banyak warga Amerika mengajak ibu dan atau isteri mereka makan siang atau makan malam bersama. Sebagian besar rumah makan dipenuhi oleh mereka yang enggan masak di rumah. Bagi mereka yang suka masak dan tinggal di rumah saja, mereka memasak untuk ibu atau isteri mereka hari itu. Memanjakan dan menghormati kaum perempuan pada umumnya, dan ibu pada khususnya sebagai suatu balas jasa mereka yang bekerja keras tiap hari untuk keluarga, suami dan anak-anaknya.

Oleh: Puspita Sariwati

XS
SM
MD
LG