Pimpinan Palestina telah menunda pemilu badan legislatif yang direncanakan bulan Januari nanti sampai setelah Israel menarik pasukannya dari kota-kota Tepi Barat yang mereka duduki kembali. Pejabat-pejabat Palestina mengatakan Israel menduduki kembali tujuh dari delapan kota Palestina terbesar di Tepi Barat sehingga tidak memungkinkan bagi warga Palestina untuk melakukan kampanye atau mengadakan pemungutan suara 20 Januari nanti. Tentara Israel menduduki kembali kota-kota itu sejak bulan Juni yang lalu setelah terjadi gelombang serangan jibaku di dalam wilayah Israel. Pemimpin Palestina Yasser Arafat menyerukan pemilu setelah ada tekanan dari AS, Uni Eropa dan rakyat Palestina sendiri yang menuntut dilakukan reformasi atas otoritas Palestina.