Hakim federal Amerika menyatakan bahwa orang yang dituduh berusaha meledakkan sebuah pesawat penumpang dengan bom di sepatunya pekan lalu, tidak dapat dibebaskan dengan uang jaminan. Hakim Boston mengatakan, bukti-bukti menunjukkan bahwa warga Inggris Richard Reid merupakan ancaman bahaya bagi masyarakat dan mungkin akan melarikan diri. Lelaki berumur 28 tahun itu diringkus awak pesawat dan penumpang pesawat Amerian Airlines Sabtu yang lalu, setelah awak pesawat melihatnya sedang berusaha menyalakan bom yang dipasang dalam sepatunya. Reid dituntut dengan tuduhan menyerang awak pesawat, dan diancam hukuman penjara setinggi-tingginya 20 tahun, ditambah denda. Tuduhan-tuduhan lain juga akan diajukan terhadap Reid. Sebelumnya, Seorang hakim federal di Boston memutuskan untuk terus menahan Richard Reid, orang yang diduga berusaha meledakkan bom di pesawat penumpang Amerika hari sabtu lalu. Kata seorang agen dinas penyidik federal Amerika, FBI, tersangka Reid, seorang warga negara Inggris, membawa cukup banyak bahan peledak di sepatunya, untuk membuat lubang besar di pesawat itu. FBI telah melacak tempat-tempat yang dikunjungi Richard Reid di Eropa dan timur tengah, guna melihat kalau-kalau ada hubungannya dengan jaringan terroris. Richard Reid dilaporkan mengatakan kepada para pemeriksanya bahwa dia membuat sendiri bahan peledak itu, dengan menggunakan bahan kimia yang disebut pentrite. Kata para pejabat Belanda, Reid mungkin telah membeli sepatu serta bahan peledak itu di kota Amsterdam. Tuduhan yang dikenakan atas Reid selama ini adalah mengintimidasi atau menyerang awak pesawat, kejahatan yang bisa dikenai hukuman penjara 20 tahun. Reid dilaporkan belajar tentang agama Islam dan shalat di mesjid yang sama di London, dimana terdakwa Zacarias Mousawi juga sering tampak. Mousawi adalah satu-satunya orang yang sampai sekarang dituduh terlibat langsung dengan serangan terroris 11 September di Amerika.