Pasukan Taleban di Afghanistan terus bertahan di dua kubu pertahanannya, meskipun ada gempuran sengit oleh pesawat-pesawat pembom Amerika dan tekanan dari pasukan oposisi di darat. Pasukan Taleban dan pejuang asing yang membantu mereka masih menguasai kota Kunduz yang dikepung di bagian timurlaut Afghanistan. Kunduz, adalah kubu perlawanan terakhir terhadap pasukan Aliansi utara. Para pemimpin Taliban diberitakan telah menyatakan mau menyerah, tetapi hanya kalau dilakukan di bawah pengawasan PBB. Pengungsi dari daerah itu mengatakan, kaum militan asing telah membunuh puluhan tentara Taliban yang ingin menyerah. Sementara itu, di bagian selatan, para pemimpin suku Pashtun diberitakan terus berusaha meyakinkan Taliban agar menyerah di Kandahar, pangkalan asli pemimpin Taliban Mullah Mohammad Omar. Kebanyakan anggota Taliban adalah suku Pashtun, etnis terbesar di Afghanistan.
Sebelumnya, pesawat-pesawat Amerika bergemuruh di atas kota Kunduz di Afghanistan Utara hari Ahad, menghujani bom atas benteng Taleban sementara pasukan Aliansi Utara menghantam posisi-posisi garis depan Taleban dengan tembakan artileri. Berita-berita mengatakan pemimpin-pemimpin Taleban telah menawarkan untuk menyerahkan kota itu kalau para komandan aliansi menjamin sekutu-sekutu Taleban yang bukan orang Afghanistan tidak akan dibunuh, dan kalau penyerahan itu disaksikan oleh peninjau PBB. Pemimpin-pemimpin Aliansi belum memberikan komentar secara terbuka mengenai tawaran penyerahan itu. Sebelumnya, para pengungsi yang melarikan diri dari kota itu mengatakan beberapa militan asing bergaris keras - termasuk orang-orang Arab, Pakistan dan Chechnya yang ikut berperang bau-membau dengan Taleban - telah membunuh puluhan tentara Taleban yang berusaha menyerah.