Para pejuang etnik Albania di Macedonia mengatakan mereka akan menaati gencatan senjata pemerintah yang diumumkan Ahad pagi. Seorang komandan Tentara Pembebasan Nasional Albania, dikenal sebagai Mesuesei, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Kantor Berita Jerman, pasukannya tidak akan bertempur kalau tidak diserang. Wawancara itu juga dilaporkan oleh Badan Penerangan resmi Macedonia. Presiden Macedonia Boris Trajkovski mengumumkan gencatan senjata pemerintah secara sepihak yang mulai berlaku hari Ahad pukul 17:30 waktu universal. Belum ada isyarat jelas apakah gencatan senjata akan bertahan. Pasukan pemerintah dan orang-orang bersenjata telah bertempur selama berbulan-bulan. Pejabat-pejabat pemerintah mengatakan gencatan senjata dimaksudkan untuk mempersiapkan penandatanganan persetujuan perdamaian. Persetujuan itu dirundingkan oleh pemerintah dan pemimpin-pemimpin politik Albania di Macedonia.
Kemarin dikabarkan terjadi bentrokan-bentrokan antara pasukan Macedonia dan kawanan bersenjata etnis Albania, menimbulkan kekhawatiran yang semakin besar mengenai nasib persetujuan gencatan senjata yang akan ditandatangani hari Senin. Pasukan pemerintah Macedonia melancarkan serangan hari ini di desa Ljuboten, sekitar 5 Kilometer dari ibukota Macedonia - Skopje . Serangan itu dipandang sebagai balasan atas tewasnya 8 orang tentara Jumat kemarin dalam serangan ranjau-darat. Pertempuran juga terjadi di desa dekat perbatasan provinsi Kosovo Serbia dan sekitarnya. Pihak berwajib juga menutup jalan utama dari Skopje ke kota Tetovo. Pemerintah Macedondia menyatakan bahwa Macedonia menduga Macedonia dan para pemimpin politik etnis Albania akan mendantangani persetujtuan gencatan yang baru saja dicapai, yang dimaksudkan untuk mengakhiri pertempuran 6 bulan.