Presiden Cina Jiang Zemin mengatakan ia berharap dijalinnya hubungan yang lebih erat dengan Amerika, tetapi ia juga membela hak asazi yang berlaku di Cina. Kepada wartawan New York Times, dalam sebuah interview yang akan dipublikasikan hari ini, Jiang Zemin mengatakan orang asing tidak memahami tujuan Cina, yakni tekadnya untuk menyesuaikan pemerintahan komunis dengan perubahan masyarakat. Menurut Jiang Zemin, penerapan sebuah pemerintahan demokratik parlementer gaya Barat akan menyebabkan kekacauan di Cina, dan tidak akan bermanfaat bagi perdamaian dan stabilitas dunia. Presiden Cina ini selanjutnya mengatakan, ia berharap kunjungan Presiden Bush ke Beijing pada bulan Oktober yad akan membantu mempererat hubungan Cina - Amerika.
Sementara, para pemimpin tertinggi Cina memberitahu delegasi Senat Amerika yang sedang berkunjung, Amerika Serikat seyogianya tidak menganggap negara mereka sebagai ancaman, tetapi seyogianya memusatkan perhatian pada kerjasama. Kantor berita resmi Cina melaporkan, Perdana Menteri Zhu Rongji bertemu dengan delegasi Amerika beranggota empat-orang itu dekat Beijing Kamis kemarin. Ia mengatakan Cina menginginkan hubungan baik dengan semua negara lain, dan bahwa yang menjadi perhatian utama negara itu adalah pembangunan ekonomi. Hari Rabu Presiden Jiang Zemin mengemukakan kepentingan timbal-balik dengan Washington dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia-Pasifik. Ketua delegasi Joseph Biden mengatakan ia pada umumnya gembira dengan keterbukaan Jiang itu. Katanya Presiden Cina itu membantah laporan bahwa Cina menjual komponen-komponen rudal kepada Pakistan.