Polisi Israel bentrok dengan para demonstran Palestina yang melemparkan batu ke arah orang-orang Yahudi di Yerusalem Timur, seusai upacara kontroversial di luar lokasi yang dianggap suci oleh umat Yahudi dan Islam.
Ratusan orang polisi Israel menyerbu halaman masjid Al-Aqsa hari ini, menggunakan granat pengejut untuk membubarkan para demonstran.
Sebelumnya, polisi dikerahkan untuk mencegah anggota Kelompok Temple Mount Faithful masuk ke Kota Tua membawa batu pualam. Kelompok tadi ingin memasang batu pualam itu, sebagai batu pertama pembangunan tempat suci Yahudi, di tempat berdirinya Masjid Al-Aqsa.
Karena dicegah polisi, mereka melakukan upacara peletakan batu pertama di luar Kota Tua, dan seusai peringatan, batu itu diambil lagi.
Pihak berwajib Palestina semula meramalkan terjadinya kekerasan, kalau kelompok Yahudi itu diizinkan masuk ke halaman masjid.
Palestina dan beberapa negara Arab menyebut upacara itu sebagai provokasi.
Sepuluh bulan yang lalu, kunjungan Ariel Sharon ke tempat suci itu memicu pergolakan kekerasan Israel - Palestina, yang sampai sekarang telah menewaskan lebih dari 650 orang, sebagian besar warga Palestina.
Kelompok Temple Mount Faithful yang ingin membangun tempat suci baru di tempat retuntuhan dua tempat suci sebelumnya, memperingati penghancuran tempat suci kedua, dua ribu tahun yang lalu, oleh tentara Romawi. Kaum Muslim berkeyakinan bahwa Nabi Muhamad s.a.w. Miraj ke langit di tempat yang sama.