Presiden Abdurrahman Wahid telah memperbaharui ancamannya untuk mengumumkan keadaan darurat pada hari Jumat, jika para anggota legislatif tidak membatalkan rencana untuk membuka sidang dengar impeachment terhadapnya. Namun dalam pidato televisi yang disiarkan secara nasional Rabu malam, ia mengatakan, dekrit keadaan darurat tidak akan mulai berlaku selama 11 hari-yaitu tanggal 31, sehari sebelum sidang impeachment dijadwalkan akan dimulai. Wahid mengatakan, penundaan itu akan memberikan waktu baginya dan lawan-lawan politiknya untuk mencapai kompromi yang akan memungkinkan baginya untuk tetap menduduki jabatan. Parlemen telah memperingatkan bahwa mereka akan mulai proses impeachment, bila Wahid melaksanakan ancamannya untuk menyatakan negara dalam keadaan darurat dan membubarkan parlemen.