Hasil penghitungan awal kartu suara yang sudah masuk dalam pemilu presiden di Iran menunjukkan bahwa Presiden Mohammad Khatami yang reformis memperoleh kemenangan sangat besar untuk masa jabatannya 4 tahun yang kedua dan terakhir . Hasil itu menunjukkan, presiden menerima sekitar 75 persen dari jumlah suara. Sedikitnya 30 juta penduduk Iran diduga telah pergi ke tps dalam pemilu Jumat kemarin. Penantang utama presiden, diantara 10 kandidat presiden, adalah bekas Menteri Perburuhan Ahmad Tavakoli, jauh ketinggalan di tempat kedua. Presiden reformis itu, yang memenangkan pemilihan presiden untuk masa jabatan 4 tahun pertama, dengan memperoleh hampir 70 persen suara, telah diduga secara luas akan terpilih kembali.
Sementara, para pendukung Khatami merayakan kemenangan besarnya dalam pemilihan Jumat yang lalu. Ribuan pendukung muda presiden itu tidak mengindahkan kehadiran polisi dalam jumlah besar untuk menunjukkan kebahagiaan mereka dalam demonstrasi mereka di ibukota. Tetapi di Iran Timur Laut, di Mashad, kurang lebih 30 orang yang merayakan kemenangan itu ditahan oleh polisi. Penguasa Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengucapkan selamat kepada presiden sementara mengatakan proses pemilihan itu merupakan kemenangan bagi sistem Islam dan yang disebutnya demokrasi keagamaan. Presiden Khatami mengatakan Iran dapat menyelesaikan masalahnya melalui demokrasi Islam, menggabungkan nilai-nilai dari revolusi Islam dengan kebebasan gaya Barat. Banyak upaya reformasi dalam masa bakti pertamanya terhalang oleh golongan agama yang konservatif yang mempunyai kekuasaan besar.