Badan Kebudayaan dan Pendidikan PBB dan Uni Eropa telah menyatakan keprihatinan atas rencana Israel memugar dua tempat suci di Tepi Barat yang diduduki Israel.
Direktur Jenderal UNESCO, Irinia Bokova, mengeluarkan pernyataan hari Jumat, yang mengatakan tempat suci di Hebron dan Rachel di Bethlehem itu adalah bersejarah dan mempunyai makna agama bukan hanya bagi agama Yahudi tetapi juga bagi Islam dan Kristen.
Pimpinan Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton, mengatakan rencana Israel mengikutan tempat-tempat itu dalam rencana pemugaran warisan nenek moyang merugikan usaha yang bertujuan untuk meluncurkan kembali perundingan damai Israel-Palestina.
Israel mengatakan mereka hanya bermaksud untuk memelihara tempat-tempat itu, dan tidak melanggar kebebasan Muslim beribadah.
Rencana pemugaran tempat-tempat suci itu telah menimbulkan kemarahan Palestina yang mengklaim Tepi Barat sebagai bagian dari negara mereka di masa depan dan menolak kehadiran Israel di sana.