Pemimpin oposisi Mir Hossein Mousavi mengkritik tajam kepemimpinan konservatif Iran serta menuduhnya gagal mewujudkan tujuan negara Revolusi Islam itu.
Dalam komentar yang diterbitkan pada situs webnya (kaleme.com) hari Selasa, Mousavi, seorang reformis mengatakan “akar kezaliman dan kediktatoran” dari sistem monarki sebelum revolusi tetap bertahan.
Mousavi mengatakan pemerintahan yang sekarang telah menghambat media independen, menjejali penjara-penjara dengan aktivis oposisi, dan secara brutal membunuh para pemrotes damai. Ia mengatakan tindakan-tindakan ini membuatnya yakin bahwa Revolusi Islam tahun 1979 belum mencapai tujuannya.
Pejabat Peradilan senior Iran hari Selasa mengatakan, Iran tidak lama lagi akan mengeksekusi sembilan lagi pembangkang yang dijatuhi hukuman karena terlibat dalam protes-protes menentang pemilu presiden yang dipertikaikan. Mousavi mengatakan dalam situs webnya bahwa ia “benar-benar putus asa” melihat sistem pengadilan Iran.