Seorang pemimpin senior kelompok militan Hamas mengatakan perundingan dengan Israel mengenai pertukaran seorang tawanan Israel yang ditangkap telah gagal.
Dalam sebuah wawancara dengan BBC, pemimpin senior Hamas Mahmoud al-Zahar menuduh perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu memperketat syarat-syarat persetujuan itu.
Hamas dan Israel telah berunding melalui seorang penengah Jerman mengenai tuntutan Hamas kepada Israel bagi pembebasan sekitar 1000 tawanan sebagai imbalan pembebasan tentara Israel, Gilad Shalit. Militan Palestina menangkapnya pada tahun 2006 setelah mereka menyelinap ke Israel dari Jalur Gaza.
Zahar mengatakan Netanyahu secara langsung mencampuri perundingan itu, menyebabkan apa yang disebut pejabat Hamas itu sebagai sebuah kemunduran besar. Perdana Menteri Israel hari Selasa mengatakan, Israel telah menjawab tuntutan Hamas dan berpendapat tindakan berikutnya berada di tangan kelompok militan itu.