Pejabat-pejabat Libanon mengatakan mungkin tidak ada korban yang selamat dalam kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines berpenumpang 90 orang yang jatuh hari Senin di Laut Tengah.
TIM SAR telah menemukan 34 mayat sementara koper-koper, kursi, boneka dan sepatu bayi hanyut ke pantai.
Tim pertolongan internasional yang melibatkan angkatan darat dan laut Libanon, Pasukan Perdamaian PBB dan personil militer Inggris, Siprus, Perancis dan Amerika sekarang melakukan pencarian. Anggota keluarga korban yang berduka berkumpul di dalam bandara Beirut menantikan berita.
Pesawat Boeing 737 milik Ethiopian Airlinesitu jatuh beberapa saat setelah lepas landas dari Beirut Senin pagi dalam penerbangan ke Addis Ababa. Saksi mata mengatakan mereka melihat bola api sebelum pesawat itu jatuh di Laut Tengah yang hanya beberapa kilometer dari pantai.
Pihak berwenang Libanon mengatakan kecelakaan itu disebabkan karena cuaca buruk serta menambahkan badai sedang terlangsung saat pesawat itu tinggal landas. Sejauh ini mereka menepis kemungkinan bahwa ini merupakan aksi terorisme. Juru Bicara Gedung Putih Robert Gibbs mengatakan Gedung Putih menyampaikan belasungkawa kepada sanak keluarga korban.
Pejabat-pejabat Libanon mengatakan Ethiopian Airlines itu mengangkut 83 penumpang dengan tujuh awak kabin. Diantara penumpang terdapat 54 warga Libanon, 22 warga Ethiopia, dan sisanya warga Inggris, Kanada, Perancis, Irak, Rusia, Suriah dan Turki.
