<!-- IMAGE -->
Pemerintah Mesir mendirikan tembok dibawah tanah di perbatasan dengan Jalur Gaza untuk melindungi Mesir dari aksi-aksi terror, kata presiden Mesir Hosni Mubarak.
Kata Mubarak hari Minggu, pembangunan tembok bawah tanah yang sedang dilangsungkan itu adalah sepenuhnya urusan Mesir dan tidak bisa diperdebatkan.
Usaha pemerintah Mesir membangun tembok bawah tanah itu agaknya ditujukan guna menghentikan penyelundupan senjata dan barang-barang lain ke kawasan Gaza yang dikuasai Hamas. Tapi pemerintah Mesir belum secara resmi mengatakan itulah tujuan pendirian tembok bawah tanah itu.
Kelompok militan Hamas mengutuk pembangunan tembok itu dan menuduh Mesir bekerja sama dengan Israel untuk mencekik rakyat Palestina.
Israel dan Mesir telah menutup perbatasan masing-masing dengan Jalur Gaza sejak Hamas merebut kekuasaan tahun 2007, tapi masih mengizinkan lewatnya bahan-bahan bantuan kemanusiaan tertentu.
Kelompok HAM Human Rights Watch yang berkantor di Amerika mengecam peran Mesir dalam blokade itu dan menyebutnya sebagai "hukuman kolektif tidak sah" atas warga Palestina di Gaza. Kata Human Rights Watch, Mesir harus mengizinkan masuknya bahan makanan dana obat-obatan ke Gaza tanpa pembatasan dan mengizinkan warga Gaza untuk bepergian ke luar negeri dengan bebas.