Korea Utara mengatakan pihaknya menahan seorang warga Amerika yang melintas perbatasan Tiongkok masuk ke Korea Utara secara ilegal pekan lalu.
Para pejabat mengeluarkan pengumuman itu melalui kantor berita KCNA, tanpa memberikan rincian kecuali bahwa orang itu masuk ke Korea Utara tanggal 24 Desember dan sekarang sedang diselidiki.
Laporan itu tampaknya merujuk pada aktivis hak asasi dan misionaris Amerika Robert Park. Jo Sung-rae, teman dekat Park, mengatakan bahwa Park membawa kitab injil dan himbauan tertulis soal hak asasi untuk pemimpin Korea Utara Kim Jong Il.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri Ian Kelly mengatakan hari Senin, tidak ada pengukuhan independen bahwa Park berada di Korea Utara, namun para pejabat prihatin mengenai nasibnya.
