Keluarga pria warga Inggris, Akmal Shaikh umur 53 tahun yang dipersalahkan menyelundupkan obat bius telah memohon kepada pemerintah Tiongkok agar tidak melaksanakan hukum mati padanya.
Dalam surat kepada Duta Besar Tiongkok untuk Kerajaan Inggris dan diumumkan hari Jum'at, abang Akhmal Shaikh memohon pengampunan dan belas kasihan dan meminta agar rencana menghukum mati saudaranya itu tidak dilaksanakan. Ia menegaskan terpidana mempunyai gangguan jiwa, dan bahwa ia dipedayai untuk ikut dalam penyelundupan itu.
Shaikh ditangkap sewaktu membawa sekira 4 kilogram heroin ke Tiongkok tahun 2007. Kemudian ia divonis menyelundupkan obat bius tahun berikutnya. Mahkamah hukum tertinggi Tiongkok telah menolak permohonan bandingnya. Ia dijadwalkan dihukum mati tanggal 29 bulan ini.