Presiden Barack Obama memberitahu para pemimpin dunia pada hari terakhir KTT Perubahan Iklim di Kopenhagen, sudah saatnya "bagi bangsa-bangsa di dunia bersatu dalam tujuan bersama".
Mengingat waktu yang tinggal sedikit hari
Jumat, Obama mengatakan, "Kami bersedia menyelesaikannya hari ini, namun semua
pihak "harus berbuat sesuatu."
Setelah berunding dua pekan, para perunding gagal merampungkan kesepakatan global atas pengurangan emisi gas rumah kaca, yang dianggap sebagai penyebab pemanasan global.
Perselisihan antara negara-negara kaya
dan miskin atas target pengurangan emisi dan pendanaan terus menjadi sumber
ketegangan.
Gedung Putih mengatakan Presiden Obama telah mengundang Perdana Menteri Tiongkok Wen Jiabao ke suatu pertemuan pribadi, yang kedua kalinya bagi kedua pemimpin pada hari yang sama.
Tiongkok dan Amerika telah mengambil peran utama di
Kopenhagen sebagai negara-negara penghasil emisi gas rumah kaca terbesar di
dunia, dan sebagai wakil-wakil negara maju maupun berkembang.
Dua perintang terbesar guna tercapainya kesepakatan adalah penolakan Amerika untuk mengajukan pengurangan lebih besar dalam emisi gas rumah kaca, dan penolakan Tiongkok untuk mengizinkan verifikasi pengurangan emisinya.